MOGADISHU (Arrahmah.com) – Somalia menjadi negara selanjutnya yang harus menghadapi keberadaan personil perusahaan ‘perang’ Amerika Serikat yang cukup menuai kontroversi. Hal tersebut terjadi karena Blackwater memenangkan tender perang Somalia yang dilelang oleh pemerintah Amerika Serikat.
CSS Global Inc. yang bermarkas di Michigan melindungi tender tersebut di atas dalih ‘memerangi terorisme dan pembajakan’ dan ‘melindungi pemerintah federal transisional (TFG) Somalia, sebagaimana dikutip dari harian Grand Rapids Press.
“Ini akan menjadi tantangan besar,” kata Chris Frain, ketua staf eksekutif dan pemilik dari CSS Alliance, di mana CSS ini berafiliasi Global Inc.
“Ini adalah pemerintahan baru yang berdiri dengan bantuan ‘masyarakat’ internasional,” bual Frain.
Kontraktor tim operasi terdiri dari mantan personil militer, termasuk Pasukan Khusus.
Perusahaan Amerika ini juga pernah terlibat di beberapa negara Afrika lainnya serta di Irak, di mana tercatat 17 warga sipil tewas pada tahun 2007 akibat serangan brutal yang dilancarkan oleh salah seorang tentara Blackwater (sekarang dikenal dengan Xe Services).
Para pejabat AS, pada saat yang sama, melegalisasi aktivitas Blackwater, dengan dalih dugaan kehadiran al Qaidah di Somalia dan berbagai kelompok lainnya yang, menurut mereka, bisa menjerat Somalia-Amerika.
Namun, sangat disayangkan utusan khusus Somalia ke Amerika Serikat, H.E. Ali Hassan Gulaid, justru sangat yakin dengan kemampuan Global CSS akan terbukti menjadi aset berharga bagi pemerintah Somalia dalam mewujudkan Somalia yang aman. (althaf/arrahmah.com)