BOGOR (Arrahmah.com) – Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia (BKSPPI) menggelar Ijtima Nasional di aula Masjid Az Zikra Sentul Bogor, Jawa Barat, Sabtu-Ahad 18-19 Maret 2017.
Acara yang bertema “Meneguhkan Kemandirian Pondok Pesantren, Membangun Kerjasama Ekonomi Umat dengan Semangat 212” itu dihadiri sekitar 300 pimpinan pondok pesantren dari berbagai wilayah Indonesia.
Wakil Ketua Umum BKSPPI KH Cholil Ridwan mengatakan, ponpes harus melahirkan santri-santri yang kedepan bisa memegang jabatan politik.
“Belum lama ini muncul yayasan peduli pesantren yang dibentuk Hari Tanoe, ini membuat kita miris dan banyak pimpinan ponpes yang menolak. Kita pernah kumpulkan lebih dari 390 pimpinan ponpes di kantor Dewan Dakwah dan semua sepakat menolak itu, artinya kita masih punya rasa sensitif dengan kondisi ini,” ujarnya.
Dari kondisi itulah, Kyai Cholil mengaku tersentak dan akhirnya BKSPPI harus lebih semangat lagi pergerakannya. Menurutnya ponpes harus lebih peduli dalam masalah kepemimpinan.
Ia berharap, mudah-mudahan Ijtima Nasional BKSPPI ini menghasilkan pemikiran-pemikiran yang bisa merubah keadaan umat Islam agar lebih baik kedepannya.
Selain Kyai Cholil banyak ulama yang hadir antara lain KH Maruf Amin (Ketua Umum MUI), Prof Dr KH Didin Hafidhuddin (Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI) dan lainnya. Acara tersebut juga dihadiri dan dibuka oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
(*/ arrahmah.com)