JAKARTA (Arrahmah.id) – Hacker Bjorka terus membuat kehebohan di dunia maya. Setelah sebelumnya merilis 1,3 juta data registrasi SIM card prabayar dan menjualnya senilai 50 USD atau Rp 745,6 juta, hacker Bjorka kembali beraksi.
Kali ini Bjorka membocorkan dokumen rahasia untuk Presiden Jokowi, termasuk surat dari Badan Intelijen Negara (BIN).
“Berisi catatan dari tahun 2019-2021 dan dokumen yang dikirimkan ke Presiden, termasuk surat-surat yang dikirim Badan Intelijen Negara yang dilabeli rahasia,” tulisnya di situs breached.to pada Jumat (9/9/2022).
Berbeda dengan data sebelumnya yang dijual dengan harga tinggi, data ini bisa ditebus dengan harga yang relatif murah. Untuk bisa melihat bocoran itu secara penuh, ia mematok tarif 8 kredit.
Sebagai informasi, di forum tersebut, untuk setiap 30 kredit bisa ditebus dengan harga 8 euro, sekitar Rp 120 ribu (Rp 4.000 per kredit). Jadi 8 kredit ini kurang lebih nilainya adalah Rp 32 ribu.
Setelah data Presiden Jokowi, Bjorka juga menjanjikan akan membocorkan data MyPertamina, yang menurutnya dilakukan demi mendukung aksi demonstrasi memprotes kenaikan harga BBM.
Melalui group Telegramnya, Bjorka mengaku masih menunggu ditangkap oleh pemerintah Indonesia.
“I’m still waiting to be raided by the Indonesian government (Saya masih menunggu ditangkap oleh pemerintah Indonesia),” tulisnya di grup itu.
Akun Dark Tracer mengungkapkan bahwa hacker Bjorka telah membocorkan berbagai database kewarganeraan Indonesia sejak tahun 2020, mulai dari membocorkan data 26 juta pelanggan IndiHome, namun Telkom membantahnya. Dan, yang terbaru, Bjorka juga yang menjual 105 juta data milik warga negara Indonesia yang berasal dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Bjorka juga berulah dengan mengklaim memiliki 1,3 juta data registrasi SIM card prabayar Indonesia yang isinya meliputi data NIK, nomor telepon, operator seluler, hingga tanggal registrasi.
Bjorka juga sempat berbalas pesan dengan Kominfo setelah institusi ini meminta agar hacker jangan menyerang. Kemudian Bjorka merespons dengan memberikan komentar menohok, “STOP BEING AN IDIOT,” di situs forum breached.to. (rafa/arrahmah.id)