TEL AVIV (Arahmah.com) – Bisnis “Israel” kehilangan 1,2 miliar shekel (368 juta USD) selama 11 hari pertempuran antara “Israel” dan Hamas di Gaza, kelompok industri utama negara itu mengatakan pada Senin (24/5/2021).
Asosiasi Produsen “Israel”, yang mewakili sekitar 1.500 perusahaan dan 400.000 pekerja, mengatakan kerugian tersebut sebagian besar disebabkan oleh karyawan yang memilih untuk tinggal di rumah karena tembakan roket Palestina yang hampir tanpa henti dari Gaza, lansir Al Jazeera.
Sekitar sepertiga pekerja tidak masuk kerja di “Israel” selatan dan sekitar 10 persen tinggal di rumah di daerah yang lebih dekat dengan pusat komersial “Israel” tengah, kata asosiasi itu.
“Tidak datangnya pekerja menyebabkan penurunan yang signifikan dalam output perusahaan industri, penurunan penjualan dan kerugian langsung pada pendapatan,” katanya.
Sementara roket jatuh di “Israel”, pemboman hebat “Israel” di seberang perbatasan menyebabkan kerusakan besar di Jalur Gaza, dengan kantor media Hamas memperkirakan 40 juta USD kerusakan pabrik dan zona industri jalur dan fasilitas industri lainnya, selain 22 juta USD kerusakan pada sektor energi.
Pejabat medis di Gaza mengatakan 248 orang tewas dalam pertempuran itu, sementara di “Israe”l petugas medis menyebutkan jumlah korban tewas sebanyak 13 orang. Gencatan senjata diadakan hingga hari keempat pada Senin.
Otoritas Zionis belum merilis perkiraan kerusakan dari konflik tersebut.
Lima puluh pabrik “Israel” menderita jutaan shekel kerusakan langsung dari pecahan roket, kata asosiasi produsen. Itu tidak termasuk dalam perkiraan kerusakan tidak langsung, seperti pesanan yang dibatalkan.
Selama permusuhan besar terakhir antara “Israel” dan Hamas, perang tahun 2014 yang berlangsung tujuh minggu, bank sentral “Israel” memperkirakan ekonomi negara itu terkena dampak 3,5 miliar shekel (1 juta USD), ditambah kerusakan yang hampir sama pada sektor pariwisata. (haninmazaya/arrahmah.com)