(Arrahmah.com) – Nafehateb, sebuah akun Twitter yang terkait dengan Al-Qaeda di Jazirah Arab atau Al-Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP), pada Selasa (25/11/2014) merilis biografi singkat Samir Khan, seorang mujahid media asal Amerika yang menjadi tokoh kunci di balik penerbitan majalah jihad berbahasa Inggris, Inspire Magazine.
Jihad media yang Samir rintis di Amerika mengantarkannya ke medan jihad sesungguhnya. Ia bangga menjadi pengkhianat Amerika. Ia tak pernah menyerah hingga ia memperoleh semua yang ia impikan: dakwah, hijrah, jihad, dan menjadi syuhada.
Ia syahid, in syaa Allah, tiga tahun lalu di Yaman bersama Syaikh Anwar Al-Awlaki, seorang ulama terkemuka yang juga hijrah dari AS ke Yaman, yang menjabat sebagai komandan operasional AQAP pada saat itu. Berikut ini merupakan terjemahan biografi singkat Samir Khan, rahimahullah.
Biografi Singkat:
Samir Khan
Semoga Allah menerimanya sebagai Syuhada
Samir Zafar Khan, alias Qa’qaa’ Al-Amriki, adalah seorang mujahid Pakistan-Amerika yang mendirikan Inspire Magazine bersama dengan Syaikh Anwar Al-Awlaki.
Lahir di Riyadh, 25 Desember 1985. Ia menghabiskan masa remajanya di Westbury, New York.
Sejak serangan 9/11, Samir Khan menolak untuk membaca Ikrar Kesetiaan [terhadap Amerika Serikat]. Ia juga menyalahkan kebijakan Amerika Serikat atas serangan itu.
Di sekolah menengah, ia menulis untuk koran sekolah. Kemudian, ia menggunakan pengalaman ini untuk menerbitkan majalah, Jihad Recollections.
Ia merintis sebuah situs dakwah, InshallahShaheed, yang ia kelola dari rumahnya. Para pejabat intelijen AS mulai memantaunya.
Kisahnya tersebar di kalangan kantor-kantor berita. Mereka membuat berita tentang hal itu. Sehingga dakwah Jihadnya menjadi terkenal.
Tapi Samir tahu bahwa ia “harus tetap berada di bawah pedoman hukum perihal kebebasan berbicara, namun pada saat yang sama, ia tahu kebenaran sejati tidak akan mampu menjangkau rakyat kecuali kalau dan sampai (ia) berada di atas hukum itu.” Maka ia memutuskan untuk Hijrah ke Yaman.
Meskipun FBI mengikutinya di Sana’a saat ia bekerja sebagai seorang guru, Samir Khan berusaha dan berhasil bergabung dengan saudara-saudara Mujahidin.
Dari gedung-gedung pencakar langit pindah ke gurun-gurun, gunung-gunung dan lembah-lembah. Samir merasakan tempat-tempat ini sebagai tempat pariwisata dan pahala, bukan penderitaan atau hukuman.
Di bumi Jihad, ia bertemu pembimbingnya, Syaikh Anwar Al-Awlaki. Ia juga bertemu dengan para pemimpin, dan saudara-saudara dari latar belakang yang berbeda-beda. Yang mengajarinya banyak hal.
Samir adalah seorang prajurit, seorang personil media dan seorang pemikir. Ia selalu memikirkan cara untuk melepaskan umat ini dari penderitaan ini.
Oleh karena itu ia mendirikan Inspire Magazine sebagai perpanjangan dari Jihad Recollections, majalah yang ia sebut sebagai ‘Mimpi Terburuk Amerika’.
Dalam edisi keduanya ia menulis artikelnya yang terkenal: Saya bangga menjadi seorang pengkhianat Amerika.
Samir menganggap semua yang ia lihat sebelum Hijrah sebagai cara ideal untuk melakukan Jihad. Tapi setelah Hijrah ia harus belajar hal-hal baru dan konsep-konsep baru.
Hal ini sangat penting bagi saudara-saudara khususnya mereka yang tinggal di Amerika. Karena Samir juga seperti kalian. Ia merindukan hijrah.
Ia berhijrah. Harus menyaksikan salah satu tahapan penting dari Jihad tetapi ia datang untuk merealisasikan jalan terbaik untuk Muslim Amerika.
Maka kemudian ia menyeru jalan dan metode ini. Dan untuk itu Amerika melihatnya sebagai ancaman. Seruan yang membuatnya memperoleh kesyahidannya.
Ia menyerukan Jihad tunggal (sendirian). Bersama dengan Syaikh Anwar Al-Awlaki mereka menyampaikan dan menginspirasi banyak kaum Muslim untuk masalah ini.
Setelah memproduksi 8 isu Inspire Magazine, Samir Khan mendapat yang didambakannya. Pada tanggal 30 September 2011, ia memperoleh kesyahidannya.
Ia gugur di Jawf, Yaman Tengah, oleh serangan pesawat tak berawak Amerika, bersama dengan Syaikh-nya, Syaikh Anwar Al-Awlaki dan dua Mujahidin Anhsar.
Samir Khan adalah seorang teman baik, seorang prajurit pemberani dan seorang penulis hebat, seorang Muhajir, Mujahid dan seorang saudara yang salih.
Ia akan selalu dikenang oleh suku-suku Badui sebagai saudara yang ‘berbicara dengan tawa dalam bahasa Inggris’, saudara yang senyumnya memberi mereka harapan.
Mujahidin akan mengingatnya sebagai syuhada pena dan dakwah. Pengkhianat Amerika yang gugur dalam membela Islam.
Umat akan mengingatnya sebagai mujahid Pakistan-Arab-Amerika-Yaman yang menghidupkan kembali konsep Jihad tunggal.
Samir Khan, seorang jurnalis yang menjadi seorang aktivis, seorang aktivis yang menjadi seorang Mujahid dan seorang Mujahid yang menjadi seorang syuhada.
(banan/arrahmah.com)