DERBY (Arrahmah.com) – Mantan striker super Liga Premier, Frederic Kanoute, dengan sukarela membantu seorang Muslim Inggris penyandang cacat untuk membayar perawatan ekstranya sehingga Muslim tersebut bisa menjalankan puasanya selama bulan suci Ramadhan, lansir Muslims Today.
“Saya merasa sangat tersanjung bahwa seseorang seperti Freddie Kanoute telah tergerak oleh kisah saya,” kata Adam Imran, seorang pria Muslim yang menderita cerebral palsy, kepada Derby Telegraph pada Selasa (9/7/2013).
“Saya merasa sangat beruntung bisa berpuasa lagi tahun ini. Sebagai Muslim kita semua merupakan bagian dari keluarga Muslim dan hubungan kita sangat istimewa.”
“Saya sangat yakin bahwa di luar sana ada orang yang akan peduli dan membantu [saya].”
Adam, yang baru-baru ini mendapatkan gelar di bidang jurnalisme dari University of Derby, sudah mulai berpuasa sejak berusia 10 tahun.
Tetapi pria penyandang cacat ini membutuhkan bantuan orang lain untuk bisa makan, minum dan beribadah di awal pagi sebelum berpuasa sepanjang siang hari.
“Saya tidak bisa melakukan apapun dengan tangan saya dan saya perlu dibantu untuk bisa makan. Artinya, saya harus mengeluarkan uang … atau saya tidak bisa berpuasa.”
Adam meminta mengubah jam perawatan ekstranya menjadi dua jam lebih awal supaya dia bisa melaksanakan sahur.
Perubahan jam tersebut membuat Dewan Kota Derby membutuhkan biaya tambahan sebesar £ 30 per hari untuk setiap tambahan 2 jam perawatannya dan mereka mengatakan bahwa mereka tidak sanggup.
Disadarkan dengan situasi ini oleh Asosiasi Pesepakbola Muslim, Kanoute memutuskan untuk menawarkan bantuan kepada Adam.
“Saya butuh kontak Imran Adam dari Derby. Saya ingin membayar perawatan ekstranya selama Ramadhan untuk membantu dia melaksanakan ibadah puasa,” tulisnya di tweeter pada Senin (8/7).
Bintang sepakbola itu mengatakan bahwa membantu mereka yang kurang beruntung merupakan ajaran utama dalam Islam, terutama selama bulan Ramadhan.
“Ramadhan adalah bulan amal dan membantu seseorang berpuasa dianjurkan oleh agama Islam,” kata striker dari Mali itu.
“Membantu yang kurang beruntung merupakan bagian penting Ramadhan.”
“Meskipun dengan kekurangannya, Imran Adam ingin berpuasa dan sekarang dia bisa [berpuasa].”
“Terkadang orang membutuhkan sedikit uluran tangan dan saya senang untuk membantu.”
Uang untuk membantu Adam telah disumbangkan dari amal pemain sepakbola, Yayasan Kanoute.
Kanoute memulai karirnya bermain bola dengan Lyon sebelum pindah ke West Ham pada tahun 2000. Lalu dia bermain untuk Tottenham Hotspur dan Sevilla di Spanyol.
Dia dikenal sebagai pemain sepakbola Muslim yang menjalankan ibadah secara teratur bahkan di ruang ganti sekalipun.
Pada tahun 2008 dia menolak untuk menggunakan seragam yang mempromosikan sebuah situs judi internet karena perjudian jelas dilarang dalam Islam.
Pada tahun 2007, dia menyelamatkan satu-satunya masjid di kota Spanyol selatan Sevilla dari penutupan.
Kanoute membayar sebesar € 510.860 (sekitar $ 700.000), sehingga umat Islam di Seville tidak kehilangan masjid mereka.
Dia juga telah membuat sebuah yayasan di kota kelahirannya, Mali, untuk membantu anak-anak yatim. (banan/arrahmah.com)