GAZA (Arrahmah.id) – Citra satelit Beit Hanoun di Gaza utara dibagikan secara luas di dunia maya, tidak hanya menunjukkan kehancuran brutal oleh ‘Israel’ di kota itu tetapi juga Bintang Daud yang terukir di sebidang tanah pertanian.
Gambar-gambar tersebut menunjukkan kota yang hancur setelah tentara ‘Israel’ memporak-porandakan sebagian besar wilayah kantong pantai tersebut.
Para pengamat menduga penandaan tersebut dilakukan oleh tank atau buldoser, sedangkan jejak rel dapat dilihat di dekat dan di sekitar area tersebut.
Rekaman yang sebelumnya diunggah oleh tentara ‘Israel’ di Gaza menunjukkan militer menggunakan kendaraan untuk meninggalkan simbol dan tanda di tanah di Gaza.
Tidak jelas kapan penandaan itu dibuat, tetapi unggahan sebelumnya di X pada Desember 2024 menunjukkan penandaan itu sudah ada.
Citra satelit tersebut menimbulkan ketidakpercayaan dan keterkejutan di media sosial.
“Ya teman-teman, ini nyata…. Buka Beit Hanoun di Google Maps dan lihat sendiri,” tulis seorang pengguna sambil membagikan tangkapan layar.
“Itu nyata. Ini Beit Hanoun di Google Maps,” tulis pengguna lain.
“Sudah pasti mereka [tentara ‘Israel’] yang melakukan ini,” tulis pengguna lainnya.
Lainnya menyoroti penyalahgunaan simbol-simbol keagamaan oleh tentara ‘Israel’ dalam perang brutal mereka terhadap warga Palestina.
“Simbol-simbol Yahudi digunakan untuk menyatakan kekuasaan total, dominasi dan kontrol. Lalu mereka meraung-raung ketika orang-orang menghubungkan kejahatan ‘Israel’ dengan ras dan agama,” kata Double Down News di X, melaporkan citra tersebut.
Israeli soldiers carve massive Star of David with tank into Gaza.
Jewish symbols used to declare total power, dominance and control. Then cry when people conflate crimes of Israel with a race and religion.
And yes, it’s real. Search Beit Hanoun in Google Maps before they blur… pic.twitter.com/pnCUyWWcZx
— Double Down News (@DoubleDownNews) January 25, 2025
Di tempat lain di Gaza, tentara ‘Israel’ terlihat mendirikan lilin menorah raksasa di atas puing-puing bangunan yang hancur dan menggambar simbol-simbol Yahudi di rumah-rumah warga Palestina yang mengungsi. Pada 2023, tentara ‘Israel’ di Tepi Barat dituduh menempelkan Bintang Daud di kepala seorang tahanan Palestina.
‘Israel’ melancarkan serangan baru dan pengepungan di Gaza utara pada 5 Oktober yang berlangsung selama 100 hari, menewaskan sedikitnya 5.000 warga Palestina dan semakin merusak infrastruktur sipil.
Sekembalinya ke rumah mereka di utara, warga Palestina mendapati rumah mereka hancur menjadi puing-puing dan seluruh lingkungan hancur. (zarahamala/arrahmah.id)