JAKARTA (Arrahmah.com) – Sepertinya niat BIN untuk mendongkrak dana pemasukan dengan memanfaatkan aksi pemboman hampir sukses. Pasalnya pasca kerusuhan Ambon dan aksi bom Solo serta ‘penemuan’ bom rakitan di Ambon, anggota Komisi I DPR RI Max Sopacua mengusulkan agar pagu anggaran untuk Badan Inteligen Negara (BIN) ditambah menjadi Rp2,5 triliun.
Max Sopacua menyebutkan, usulan tersebut akan disampaikan dalam rapat kerja Komisi I DPR RI dengan Kepala BIN Sutanto dengan alasan bahwa kerja dari BIN sangat luas dan komplek, terutama soal mengantisipasi ‘terorisme’ dan konflik komunal di seluruh Indonesia.
“Untuk tahun 2012, pagu BIN hanya Rp1,2 triliun. Mengingat kerja BIN yang sangat komplek dan cakupan luas wilayah sangat besar, tak ada salahnya untuk menambah anggaran BIN. Kira-kira menjadi Rp2,5 triliun dan itu masuk APBNP,” kata Max di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (26/9/2011).
Max mengklaim dengan tambahan dana itu maka kerja dari BIN tidak hanya terfokus pada daerah atau wilayah tertentu.
“Kita harap inteligen bekerja lebih merata, tidak hanya pada wilayah tertentu seperti hanya wilayah Indonesia Timur saja, sementara wilayah lain tak terdeteksi sama sekali,” ungkap Max.
bahkan dengan membawa-bawa nama rakyat, Max berkilah bahwa kenaikan tambahan pagu anggaran itu, tambah Max, juga dalam rangka melindungi seluruh warga negara Indonesia.
“BIN harus diperkuat, kita tak bisa katakan semua aman. Pemerintah sudah lindungi rakyat, tak benar pemerintah gagal,” klaim Max.
Nah lho… sepertinya sudah teridentifikasi siapa yang diuntungkan dari kasus kerusuhan Ambon dan aksi pemboman. Jadi ada apa dibalik itu semua? Wallohua’lam. (dbs/arrahmah.com)