KOTA BIMA (Arrahmah.com) – Jumat (23/12/2016), kaum lelaki Kota Bima bersiap menunaikan sholat Jumat. Sedang kaum ibu dan wanita membersihkan jejak banjir bandang sehari sebelumnya yang melanda hampir seluruh wilayah kota.
Tiba-tiba, banjir datang kembali. Bahkan, lebih dahsyat dari banjir Kamis. Kota Bima kembali tenggelam, kecuali Kecamatan Rasanae.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan kerugian dan kerusakan akibat banjir di Kota Bima, Pulau Sumbawa Timur, Nusa Tenggara Barat, mencapai lebih dari Rp 1 triliun.
Sebanyak 105.753 jiwa warga terdampak langsung banjir yang merendam 33 desa di lima kecamatan: Rasanae Timur, Mpunda, Raba, Rasanae Barat, dan Asakota.
Hingga pekan ini, masih sekitar 8000 jiwa menjadi pengungsi yang tersebar 30 titik.
Data sementara kerugian dan dan kerusakan akibat banjir di Kota Bima meliputi, fasilitas kesehatan yang terdiri dari lima Puskesmas, 29 Puskesmas Pembantu yang mengalami rusak berat, 29 Pondok Bersalin Desa (Polindes) dan satu Laboratorium Kesehatan Desa (Labkesda) rusak berat. Kerugian fasilitas kesehatan diperkirakan Rp 64,4 miliar.
Lalu, kerusakan lahan pertanian meliputi 2.247 hektar lahan sawah rusak dengan kerugian ditaksir Rp 5,81 miliar.
Kerugian akibat kerusakan fasilitas pendidikan mencapai Rp 9,2 miliar. Sebanyak 18 SD rusak sedang, 5 SMP rusak sedang, 4 SMA/SMK rusak sedang.
Selanjutnya, kerugian akibat kerusakan infrastruktur ditaksir Rp 259 miliar. Rincian kerusakan meliputi 9 jembatan, jalan dalam kota sepanjang 40 kilometer, prasarana air minum, sarana kebersihan, 5 dam rusak berat, dan satu dam rusak sedang.
Sebanyak 30 kantor rusak berat, dengan kerugian diperkirakan Rp 7,8 miliar.
Di Kecamatan Mpunda, sebanyak lima kios rusak berat, di Kecamatan Raba 44 rusak berat, dan 39 rusak sedang. Kemudian Kecamatan Rasanae Barat 21 rusak berat dan Kecamatan Asakota tujuh rusak berat. Sementara, kerugian diperkirakan Rp 420 juta.
Kerusakan rumah warga meliputi 18 rumah hanyut dan 27 rusak berat di Kecamatan Mpunda. Di Kecamatan Raba 24 rumah hanyut, 20 rusak berat, 39 rusak sedang. Di Kecamatan Rasanae Barat 30 hanyut, 10 rusak sedang. Di wilayah lainnya Kecamatan Asakota 19 rumah hanyut. Kerugian diperkirakan Rp 30,1 miliar.
Pemerintah Kota Bima memperkirakan kerugian harta penduduk mencapai Rp 607,93 miliar sehingga total kerugian ditaksir mencapai Rp 984,40 miliar.
Pendataan masih terus dilakukan mengingat belum semua kerusakan tercatat. Diperkirakan dampak ekonomi akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya data kerusakan.
Dengan dukungan LAZIS Dewan Dakwah, Dewan Dakwah Kota Bima membuka Posko Peduli Banjir Bima sejak hari pertama bencana. Namun karena posko di sekretariat Dewan Dakwah juga terdampak banjir, posko dipindahkan ke Jalan Gajah Mada Panaraga Raba.
Posko yang dipimpin Ustadz Abdurrahman Harits, Ketua Dewan Dakwah Bima, ini secara aktif memberikan kebutuhan pengungsi seperti paket nasi, sembako, hingga sarung dan mukena.
”Masih ada beberapa titik pengungsi yang belum tercukupi kebutuhan vitalnya,” ungkap Ade Arfa dari posko Dewan Dakwah Bima.
Donasi kepedulian Anda, silakan salurkan melalui Rekening Kemanusiaan LAZIS Dewan Dakwah: 0184462114 (Muamalat), 3580080008 (BNI Syariah), atau Dewan Dakwah 860004229900 (CIMB Niaga Syariah). Informasi: 0858 8282 4343.
(azmuttaqin/arrahmah.com)