BIMA (Arrahmah.com) – Banjir bandang melanda Kota Bima, Rabu (21/12/2016). Banjir ini disebut sebagai banjir terparah di Bima dalam beberapa tahun terakhir.
“Semua kecamatan terendam banjir. Selain rumah, juga merusak fasilitas pemerintah, seperti perkantoran, sekolah, jalan dan jembatan, bahkan merusak lahan pertanian, termasuk hewan ternak,” tutur Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima, H Syarafuddin, Kamis (22/12/2016).
Penanganan pasca banjir Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) masih dilakukan selama masa tanggap darurat 2 pekan. BNPB mengatakan akibat banjir tersebut sejumlah fasilitas umum rusak dan pasokan listrik ke Kecamatan Asa Kota dan Kecamatan Rasa Nae Barat terputus.
“Listrik masih padam hingga malam hari sehingga kondisi gelap gulita. Hingga pukul 21.30 Wita, banjir sudah berangsur-angsur surut,” kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dalam keterangan tertulis, Jumat (23/12/2016), sebagaimana dilansir Detik News.
Selain itu, dua jembatan rusak berat akibat diterjang banjir. Antara lain, jembatan Penato’i yang menghubungkan Raba dan Kota Bima roboh sejak sore tadi. Sedangkan jembatan Padolo yang menghubungkan Kabupaten Bima dan Kota Bima rusak berat.
Hingga malam ini, masyarakat Bima sudah mengungsi ke tempat aman. Meski banjir di sebagian daerah Bima sudah berangsur surut, masyarakat belum berani kembali ke rumah dikhawatirkan adanya banjir susulan.
“Masyarakat yang mengungsi di tempat aman seperti di masjid dan bukit di Penaraga, Rite, Santi, Tambana, Dana Traha, Bukit Jatiwangi, Bukit Kosambo Mande, Soncotengge, Bukit Penatoi, dan Dorolonda. Meskipun sebagian sudah berangsur surut, masyarakat belum berani kembali ke rumah karena khawatir banjir susulan mengingat potensi hujan masih akan terjadi di Bima dan sekitarnya,” tutur Sutopo.
Sutopo menuturkan hingga saat ini masyarakat Kota Bima masih membutuhkan bantuan. Kebutuhan mendesak yang diperlukan antara lain yakni makanan siap saji, air mineral, pakaian, hingga obat-obatan.
“Masyarakat Kota Bima memerlukan bantuan, mengingat baru sebagian bantuan didistribusikan mengingat banjir kembali merendam Kota Bima. Kebutuhan mendesak yang diperlukan saat ini adalah makanan siap saji, air mineral, air bersih, pakaian, selimut, tenda, tikar, matras, pelayanan medis dan obat-obatan, dan lainnya,” pungkas Sutopo.
(ameera/arrahmah.com)