(Arrahmah.com) – Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Allah Swt. Semoga Allah Yang Maha Mengetahui segala isi hati, menggolongkan kita sebagai orang-orang yang ikhlas dalam beramal. Karena hanya orang-orang yang ikhlaslah yang akan memperoleh keridhoan Allah Swt. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda nabi Muhammad Saw.
Ada orang yang menyebutkan bahwa zaman sekarang adalah zaman postmodern yang ditandai dengan melimpahnya informasi. Kalau dahulu informasi diperoleh dari orangtua atau dari guru, maka sekarang informasi bisa dengan mudah didapatkan, bahkan informasi bisa datang begitu saja ke tangan kita melalui ponsel kita. Informasi apa saja bisa kita dapatkan hanya dengan menggerakkan sedikit saja jari kita. Kemajuan teknologi informasi pasti karunia dari Alloh Swt.
Zaman sekarang, seorang anak bisa jauh lebih pintar daripada orangtua atau gurunya. Mengapa? Karena anak-anak zaman sekarang lebih cepat akrab dengan perangkat komunikasi dan teknologi informasi. Demikian juga dengan orang dewasa, akan sangat mudah mendapatkan informasi bahkan belajar suatu ilmu pun bisa dengan sangat mudah.
Akan tetapi, kemajuan ini tetap memiliki potensi buruk jikalau kita tidak bijak menyikapinya. Apalagi kemudahan informasi mengakibatkan sulitnya kita membedakan mana informasi yang benar dan mana yang tidak benar, mana yang jujur dan mana yang dusta. Belum ditambah dengan kegemaran orang-orang zaman sekarang yang saling menyebarkan berita meski belum bisa dipastikan kebenarannya.
Nah saudaraku, penting sekali bagi kita untuk bisa beradaptasi dengan kemajuan yang pesat ini. Kita perlu untuk punya kemampuan mengoprasikan perangkat komunikasi dan informasi seperti ponsel pintar. Dan, pada saat yang bersamaan kita pun perlu melatih diri kita untuk mengaktifkan filter dalam akal kita supaya tidak mudah percaya begitu saja pada informasi yang datang. Latihlah diri kita untuk senantiasa mencari kebenaran dari sebuah informasi, apalagi jika kita berniat menyebarkannya kembali.
Alloh Swt. berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS. Al Hujurot [49] : 6)
Dari ayat mulia ini kita bisa memetik hikmah tentang pentingnya budaya tabayyun atau mengklarifikasi, memastikan kebenaran suatu berita sesuai dengan kapasitas kemampuan kita. Informasi yang benar akan memberikan manfaat bagi kita dan lebih banyak orang. Sebaliknya, informasi yang keliru tidak akan memberikan manfaat malah bisa mendatangkan madhorot yang lebih besar. Semoga kita termasuk orang-orang yang bijak dalam menyikapi suatu informasi. Aamiin yaa Robbal’aalamiin.[
Oleh: KH. Abdullah Gymnastiar ( Aa Gym )
Beliau adalah pengasuh pondok pesantren Daarut Tauhiid Bandung – Jakarta.
Sumber: http://www.smstauhiid.com/
(ameera/arrahmah.com)