TEHERAN (Arrahmah.com) – Ratusan pendemo telah berkumpul di beberapa kota Iran menentang kenaikan harga, pengangguran dan ketidaksetaraan ekonomi, menurut laporan media Iran Fars.
Sekitar 300 orang menggelar aksi protes di Kermanshah, sebuah kota di Iran barat pada Jum’at (29/12/2017).
Polisi turun tangan setelah pemrotes merusak properti publik, ujar laporan menambahkan.
Protes juga meletus di ibu kota Teheran.
Protes tersebut terjadi setelah demonstrasi sebelumnya di Mashhad, kota terbesar kedua Iran, pada Kamis (28/12) yang menarik ribuan penduduk turun ke jalan, ujar aktivis anti-pemerintah mengatakan di media sosial seperti dilansir Al Jazeera pada sabtu (30/12).
Demonstrasi juga dilakukan di beberapa kota lain untuk memprotes kenaikan harga pangan dan masalah ekonomi lainnya.
Harga beberapa bahan pokok termasuk telur meningkat 40 persen dalam beberapa hari terakhir, kantoe berita AP melaporkan.
Eshaq Jahangiri, wakil presiden pertama Iran, mengakui bahwa ada kenaikan harga beberapa produk, namun mengklaim bahwa “pemerintah sedang berupaya memperbaiki penyebab tingginya harga”.
Jahangiri juga meragukan apakah protes tersebut semata-mata dimotivasi oleh masalah ekonomi.
“Orang-orang di balik apa yang terjadi berpikir mereka akan dapat membahayakan pemerintah, namun gerakan sosial dan protes dimulai di jalan, mereka yang telah menyulutnya tidak selalu dapat mengendalikan mereka,” klaimnya.
Tingkat pengangguran tinggi
Pada Agustus, Bank Sentral Iran mengatakan inflasi mencapai 10 persen, surat kabar Tehran Times melaporkan pada saat itu.
Tingkat pengangguran mencapai angka tertinggi 12,7 persen pada tahun lalu, menurut Bank Dunia.
Adnan Tabatabai, pengamat politik menulis di akun Twitter bahwa demonstrasi tersebut didorong oleh keluhan sosial ekonomi, bukan aspirasi politik.
Namun, para pendemo juga melepaskan slogan anti-pemerintah.
Di media sosial, aktivis anti-pemerintah mengatakan bahwa para pendemo telah meneriakkan pembebasan tahanan politik, sementara yang lain meneriakkan “Kematian untuk Rouhani”, merujuk pada presiden Iran Hassan Rouhani, ujar kantor berita AFP.
Tabatabai mengatakan bahwa pemerintahan Rouhani dan elit politik Iran secara keseluruhan harus mengatasi dengan serius keluhan sosial ekonomi rakyat Iran. (haninmazaya/arrahmah.com)