SRINAGAR (Arrahmah.com) – Jurnalis terkemuka Siddharth Varadarajan menyatakan bahwa media yang berbasis di New Delhi memberikan laporan yang bertentangan ketika para tentara India terlibat dalam pelanggaran hak-hak manusiawi di Kashmir. Varadarajan pun mengatakan liputan dalam media-media tersebut seolah-olah menutupi insiden Shopian.
Siddharth Varadarajan dalam wawancara dengan media melalui telepon dari New Delhi mengatakan, “Ada kecenderungan umum media India untuk tidak bersimpati atas pelanggaran hak-hak manusiawi di Kashmir kalau dibandingkan dengan pelanggaran hak-hak manusiawi serupa yang terjadi di India.”
Jurnalis itu mengatakan dimanapun tentara India terlibat pelanggaran hak asasi di wilayah Kashmir, media selalu memutarbalikkannya. Varadarajan mengatakan bahwa media New Delhi tidak akan pernah memberikan pemberitaan yang akan memperburuk citra tentara pemerintahnya.
Jurnalis lainnya, Naseer Ganai, mengatakan bahwa media India bermain ‘aman’ dengan bereaksi sesuai dengan kepentingan New Delhi.
“Ketika pemerintah India memutuskan Perdana Menterinya ke Kashmir, kemudian media hanya memberitakan isu tersebut, tanpa memberikan reaksi mendalam atas isu-isu yang serupa yang terjadi di wilayah penjajahan India ini,” tambah Ganai. (Althaf/arrahmah.com)