MAUNGDAW (Arrahmah.com) – Hamida (18), putri dari Rahim Ullah, Rahena (19), putri dari Momina dan enam Muslimah Rohingya lainnya yang berasal dari desa Baggona, serta Hasina (18) dan Hamida (16) putri dari Baser dan Nur Kaida (17) putri dari Habi Rahaman dari Nurullah Para telah menjadi korban pemerkosaan oleh tentara musyrik Burma, Kamis (14/6/2012), lapor Kaladan News.
Selain itu, tentara juga menjarah harta penduduk Rohingya terutama uang, emas dan perak dari berbagai desa.
Di sisi lain, militer memaksa penduduk desa di Maungdaw selatan memberikan dana sekitar 50.000 kyat. Mereka mengancam akan membunuh warga jika tidak mengikuti perintah.
Seorang warga dari desa Natala, Saw Maung (seorang Rakhine) dilaporkan memandu sebuah operasi menargetkan Rohingya di desa Nurullah Para.
Belasan jenazah terlihat di Maungdaw
12 kantong mayat terlihat di bawah jembatan yang menghubungkan sejumlah bangsal, bangsal 5 dan 3 di Maungdaw.
Potongan kaki terlihat mengapung di atas air. Ketika penduduk dari bangsal 5 mencoba mengambilnya dari air, polisi tiba di lokasi dan mencegah mereka. Tidak ada seorang pun diizinkan untuk memasuki lokasi.
Dalam peristiwa lain, seorang siswa sekolah agama, Mammon Rashid (18), putra dari Abu Siddique, ditembak oleh militer ketika ia melarikan diri menuju sebuah sekolah saat ia melihat militer bergerak mendekatinya dan ia terluka di kaki. (haninmazaya/arrahmah.com)