IDLIB (Arrahmah.com) – Rezim teroris Nushairiyah Suriah telah kehabisan akal untuk menghentikan kemajuan dan kemenangan mujahidin Islam dan mujahidin FSA. Segala cara biadab dilakukan rezim teroris Nushairiyah Suriah. Kebiadaban dan kepengecutan terbaru mereka adalah serangan udara yang membombardir bendungan sungai Eufrat di kota Tabaqah, provinsi Idlib pada Sabtu (7/9/2013), laporan Ugarit News dan Idleb Network News (INN).
Pasokan senjata yang canggih dari Rusia dan China gagal menghadapi kegigihan mujahidin. Puluhan ribu pasukan khusus Garda Revolusi Syiah Iran, milisi Syiah Shabihah, milisi Syiah Hizbu Iran Lebanon dan milisi Syiah Brigade Abu Fadhl al-Abbas Irak yang berperang untuk rezim Bashar Asad bertumbangan di tangan mujahidin.
Gagal membendung kemenangan demi kemenangan mujahidin, rezim Nushairiyah Suriah bertindak pengecut. Mereka melakukan serangan dengan senjata kimia di distrik Ghautah Timur, provinsi pinggiran Damaskus dan kota Moadamiyah asy-Syam, provinsi Damaskus pada Rabu (21/8/2013) lalu. Lebih dari 1700 warga sipil muslim yang tak berdosa gugur oleh serangan pengecut tersebut.
Serangan balasan mujahidin Islam dan mujahidin FSA ternyata jauh lebih hebat dari perkiraan rezim Nushairiyah Suriah dan sekutu-sekutu komunis maupun Syiah-nya. Sedikitnya tiga operasi gabungan digelar oleh mujahidin di Damaskus dan pinggiran Damaskus. Posko-posko militer dan markas-markas militer rezim Nushairiyah dihancurkan atau diduduki oleh mujahidin.
Saat posisinya di Damaskus dan pinggiran Damaskus semakin sempoyongan, rezim teroris Nushairiyah melakukan kejahatan baru yang lebih biadab. Pesawat tempur Mig 21 rezim Suriah menjatuhkan bom-bom birmil terhadap bendungan sungai Eufrat di kota Tabaqah, provinsi Idlib pada Sabtu (7/9/2013).
Bom-bom tabung gas buatan Rusia ditembakkan oleh pesawat tempur Mig yang tinggal landas dari bandara militer Tabaqah terhadap bendungan sungai Eufrat. Bom-bom birmil jatuh pada sisi kanan bendungan. Sebagiannya jatuh bahkan hanya berjarak lima meter dari pintu utama bendungan.
Sejumlah wartawan Ugarit News, INN dan aktivis yang meliput langsung dari atas bendungan sungai Eufrat menyatakan serangan itu lebih biadab dan lebih berbahaya dari serangan dengan senjata kimia, senjata biologis dan bom atom sekalipun. Sebab hancurnya bendungan sungai Eufrat tidak hanya akan menenggelamkan desa-desa di Idlib dan provinsi-provinsi Suriah lainnya di daerah aliran sungai itu, namun juga menenggelamkan desa-desa di Irak selatan. Ratusan ribu warga sipil muslim yang tak berdosa akan jatuh sebagai korban gugur dan hilang.
Saat sejumlah wartawan INN dan aktivis meliput di atas bendungan sungai Eufrat, pesawat Mig kembali melakukan bombardir. Bom-bom birmil kali ini jatuh di sisi sebelah kiri bendungan sungai Eufrat.Asap tebal nampak membumbung tinggi ke udara dari sisi yang terkena jatuhan bom birmil.
Mujahidin berusaha menghalau serangan udara biadab tersebut dengan tembakan senjata mesin sehingga bom-bom birmil tidak jatuh tepat di pintu utama bendungan. Bendungan sungai Eufrat di kota Tabaqah dibangun oleh rezim komunis Uni Soviet dan kini hendak dihancurkan dengan bom-bom produk komunis Rusia.
Laporan lapangan wartawan INN
Laporan lapangan wartawan Ugarit News
(muhibalmajdi/arrahmah.com)