TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Omar Badawi, seorang pemuda berusia 22 tahun, ditembak mati oleh penjajah Israel saat sedang berusaha memadamkan api yang berkobar di rumahnya di kamp pengungsi al-‘Arroub.
Api berkobar akibat meriam yang ditembakan pasukan penjajah Israel ke rumah-rumah warga sipil. Namun tiba-tiba seorang serdadu Israel menembaknya secara langsung hingga tewas.
Sebuah rekaman video menunjukkan proses eksekusi secara terang-terangan dilakukan serdadu penjajah Israel di siang hari bolong dan di depan mata kamera. Padahal korban sama sekali tidak menimbulkan ancaman apapu bagi pasukan penjajah yang ada di lokasi.
Sebagaimana dilansir PIC, Selasa (12/11/2019), sksekusi biadab ini bukan yang pertama. Sebelumnya sudah ada puluhan eksekusi dengan darah dingin dilakukan pasukan penjajah Israel terhadap warga Palestina. Dan ini juga tidak akan menjadi yang terakhir, selama tidak ada sanksi dan hukuman untuk mengakhiri arogansi dan teror yang dilakukan penjajah Israel ini.
Tim-tim dari lembaga-lembaga HAM, termasuk lembaga HAM Israel B’Tselem, telah mendokumentasikan puluhan pembunuhan, serangan dan penembakan, serta penangkapan pemuda Palestina di pos-pos pemeriksaan militer Israel dan di jantung kota-kota Tepi Barat.
Pos-pos pemeriksaan militer ada tempat yang dipilih oleh para serdadu penjajah israel untuk menembak para pemuda Palestina sebagai hiburan, baik dengan alasan atau tanpa alasan. Semua terjadi jauh dari mata kamera dan media.
Mengomentari adegan eksekusi keji terhadap Omar Badawi, Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah Nikolai Mladenov mengatakan, “Menonton video pembunuhan Omar Badawi hari ini yang dilakukan oleh pasukan keamanan Israel di Hebron mengejutkan saya.”
“Pembunuhan terjadi dalam keadaan yang tampaknya menunjukkan bahwa dia (korban) tidak mengancam siapa pun. Dengan tulus saya ucapkan belasungkawa kepada keluarganya. Kejadian seperti ini harus diselidiki sepenuhnya,” lanjutnya.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, Omar Badawi ditembak peluru tajam di dada. Dia tiba di rumah sakit dalam kondisi sangat kritis sebelum akhirnya meninggal dunia.
(ameera/arrahmah.com)