TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Pasukan “Israel” secara biadab menembak mati seorang remaja Palestina setelah menyerbu sebuah kamp pengungsi di Tepi Barat. Hal tersebut memicu bentrokan dengan penduduk, menurut kementerian kesehatan Palestina.
“Zaid Fadl Qaisia (15), ditembak di kepala oleh seorang tentara ‘Israel’ selama bentrokan di kamp pengungsi Al-Fawar di provinsi Hebron,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, pada Rabu (13/5/2020).
Empat pemuda lagi ditembak dengan peluru tajam – satu di perut, lainnya di dada, dan sisanya di tungkai bawah, kata kementerian.
Abdelfattah Najjar, seorang warga Al-Fawar, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa puluhan tentara “Israel” telah menyerbu kamp untuk menangkap seorang remaja lainnya.
“Beberapa tentara menempatkan diri di atap rumah, dan Zaid berada di atap rumahnya mengawasi mereka ketika dia tertembak,” kata Najjar.
Militer “Israel” mengatakan pasukan telah memasuki kamp untuk melakukan penangkapan dan telah bertemu dengan “kerusuhan hebat” di mana tembakan terdengar dan seorang prajurit terluka ringan.
“Tentara merespon dengan cara-cara penyebaran kerusuhan dan tembakan langsung,” kata tentara dalam satu pernyataan. “Kami mengetahui laporan mengenai korban Palestina dan sejumlah warga Palestina yang terluka,” tambahnya.
Tentara “Israel” biasanya menyerbu kota-kota Palestina untuk menangkap warga Palestina yang dicari oleh dinas keamanan “Israel”, tetapi menurut Najjar, serangan itu dilakukan untuk menangkap Anas Al-Halqawi yang berusia 16 tahun karena menulis penghinaan di halaman Facebook seorang tentara “Israel”.
“Anas memiliki cacat mental,” kata Najjar. “Dia tidak pergi ke sekolah dan menghabiskan waktunya dengan mengolok-olok perwira ‘Israel’ yang bertanggung jawab atas kamp Al-Fawar. Kami sudah lelah untuk memahami perilaku penjajah,” tambahnya.
Saksi mata mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa pasukan “Israel” menggunakan peluru tajam dan gas air mata, sementara warga Palestina melempari pasukan dengan batu.
Qaisia dibawa ke rumah sakit tempat dia dinyatakan meninggal. Pemakamannya di kamp itu dihadiri oleh ribuan orang Palestina, yang meneriakkan slogan-slogan menentang penjajahan “Israel” atas Palestina. (rafa/arrahmah.com)