KAIRO (Arrahmah.com) – Otoritas Mesir telah menolak masuknya delegasi medis Eropa, Sabtu (12/7/2015), menuju ke Gaza untuk perawatan medis darurat, di kota al-Arish di Sinai utara.
Abdin Fayez, koordinator delegasi medis, mengatakan kepada kantor berita SAFA bahwa pemerintah Mesir tiba-tiba menghentikan mereka di pos pemeriksaan militer Talouza, 150 kilometer jauhnya dari al-Arish, meskipun koordinasi keamanan telah disusun sebelumnya.
Delegasi yang terdiri dari empat anestesiologi dan ahli bedah itu terpaksa kembali ke Kairo setelah larangan izin yang sewenang-wenang tersebut.
Fayez mengecam keputusan larangan itu, dan mempertanyakan: “Mengapa penyeberangan Rafah diblokade di hadapan kasus kemanusiaan dan mendesak? Apa alasan di balik menolak memberi izin kru medis yang bertujuan untuk menyediakan bantuan medis yang dibutuhkan bagi warga Gaza untuk masuk ke Gaza?“
Dia menambahkan bahwa Asosiasi Medis Palestina di Eropa, yang menyelenggarakan kunjungan itu, telah mengajukan banding kepada mediator Mesir untuk mencabut larangan masuk tersebut.
Fayez menyerukan kepada pemerintah Arab dan organisasi kesehatan internasional, termasuk Palang Merah dan Dokter tanpa Pembatasan, untuk segera turun tangan sehingga dapat bekerja di luar larangan itu dan menyediakan pasokan medis beserta kru bagi warga Gaza yang secara alamiah dibutuhkan pada tahap yang sangat kritis ini.
Keberpihakan Mesir terhadap “Israel” tentu menyakitkan bagi warga Gaza, dan pengkhianatan ini terlihat jelas dengan diperketatnya penyeberangan Rafah antara Mesir dan Gaza, sementara penyeberangan Taba antara Mesir dan “Israel” tetap terbuka.
(ameera/arrahmah.com)