RAMALLAH (Arrahmah.com) – Sebanyak 25 tahanan politik Palestina di penjara Ramallah Israel “beresiko” meninggal dunia karena kebijakan ilegal Israel yang merampas hak para tahanan untuk mendapatkan perawatan medis.
Para tahanan yang sakit di rumah sakit penjara Ramallah dengan fasilitas medis yang tidak memadai karena tidak adanya obat-obatan dasar dan peralatan medis, kini sedang menghadapi komplikasi kesehatan yang serius.
Salah satu tahanan, yang diidentifikasi sebagai Abdul-Salaam Bani Odeh dari desa Tammoun, saat ini sedang sakit dan tidak mendapat perawatan medis yang ia butuhkan.
Beberapa nama tahanan yang sedang membutuhkan perawatan, antara lain: Mohammad Suleiman dari kota Aroura menderita Anemia dan membutuhkan perawatan intensif.
Ahmad Al Najjar dari kota Silwad menderita kanker tenggorokan dan sangat membutuhkan akses perawatan medis khusus.
Mansour Moqada dari Salfit, Khaled Al Shaweesh dari Jenin dan Ashraf Abu ‘Therei dari Doura, semuanya lumpuh dan membutuhkan perhatian medis dan rehabilitasi.
Kondisi kesehatan tahanan Akram Al Reehawi telah mengalami penurunan yang tajam saat ia menderita kanker, sedangkan tahanan Nahedh Al ‘Aqra dari Gaza kehilangan kaki kanannya.
Ahmad Samara, seorang tahanan yang menderita kanker, juga secara bertahap menurun.
Tahanan Muhammad Abu Al Rob dari Jenin menderita komplikasi psikologis, dan kebutuhan perawatan mendesak.
Sementara itu, lebih dari 200 orang Palestina tewas di penjara Israel karena kebijakan ilegal Israel yang “melalaikan” hak perawatan medis sejak Israel menduduki seluruh Palestina pada tahun 1967. Beberapa warga Palestina ditembak, dibunuh, dan ditangkap oleh para serdadu Israel. (rasularasy/arrahmah.com)