PARIS (Arrahmah.com) – Sekali lagi para aktivis gerakan feminis FEMEN mencoba memicu kemarahan umat Islam dengan melecehkan Islam. Setelah melakukan protes anti-Hijab dengan keadaan telanjang, kini anggota mereka kembali berulah dengan membakar bendera Tauhid di depan masjid.
Tiga anggota FEMEN dengan sengaja membakar sebuah bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid (Laa ilaha illallah Muhammad Rasulullah) di depan masjid raya Paris untuk memprotes status perempuan di dunia Muslim dan Arab, menurut laporan France 24.
Mereka membakar bendera tersebut dalam keadaan setengah telanjang, gaya khas mereka dalam setiap aksinya. Satu di antara mereka adalah aktivis asal Tunisia dan dua lainnya adalah wanita Arab. Mereka menulis slogan di tubuh mereka yang artinya “Wanita Arab menentang Islamisme” dan “Kebebasan untuk perempuan.”
Protes gila ini adalah salah satu dari beberapa protes serupa yang terjadi di beberapa bagian Eropa, salah satu penyebabnya disinyalir mereka marah setelah salah seorang ustadz menyeru hukuman cambuk atau bahkan hukuman mati bagi aktivis FEMEN asal Tunisia, Amina Tyler, yang telah menyebarkan gambar telanjangnya di Facebook. Karena apa yang dia lakukan adalah wabah, kata Adel Almi, seorang ustadz Salafi Tunisia.
Tyler menyebarkan fotonya dalam keadaan telanjang dengan bertuliskan kata-kata “Tubuhku adalah milikku” dalam bahasa Arab. Dia bisa menghadapi hukuman penjara jika terbukti memposting foto tersebut saat sedang di Tunisia.
FEMEN merespon kecaman Almi dan mengatakan “Hidup ‘jihad’ telanjang dada melawan ‘orang-orang kafir’.” Kelompok fasis itu mendeklarasikan pada Kamis (4/4/2013) “Hari Jihad Telanjang Dada Internasional,” dan para aktivis FEMEN melakukan protes di luar masjid-masjid dan kedutaan besar Tunisia di beberapa negera. (siraaj/arrahmah.com)