JAKARTA (Arrahmah.id) – Di tengah rencana kedatangan grup musik Coldplay ke Indonesia yang banyak dikecam karena terkait LGBT, beredar informasi bahwa Chris Martin cs mendukung kemerdekaan Palestina. Betulkah?
Diketahui bahwa Coldplay memang pernah mendukung kemerdekaan rakyat Palestina, seperti dilansir YNet News (6/1/2011). Mereka menghebohkan publik dengan merilis video musik berjudul “Freedom for Palestine” yang dinyanyikan oleh kelompok yang terdiri dari artis, musisi, dan yang menamakan diri mereka sebagai OneWorld pada 2011.
Setelah mengunggah tautan musik video itu, Coldplay langsung mendapat lebih dari 12 ribu komentar beragam. Sebagian penggemar yang tak setuju mengancam akan memboikot band, juga menuntut permintaan maaf kepada “Israel”. Unggahan itu kemudian dihapus oleh platform Facebook karena banyak dilaporkan pengguna lain.
Dukungan terhadap Palestina memang kerap diperlihatkan Martin secara terbuka. Dia bahkan pernah menggelar konser pada 2017 dan 2019 yang bertema dukungan terhadap perdamaian dan kemerdekaan Palestina. Dalam salah satu konsernya, Martin pernah menyanyikan lagu dan berpidato untuk Gaza.
“Saya percaya setiap manusia memiliki hak hidup di bumi ini. Saya tidak setuju dengan penindasan dalam bentuk apa pun,” kata Martin kala itu.
Coldplay pun pernah pernah pergi ke Palestina untuk mencari inspirasi dalam pembuatan lagu. Perjalanan itu dilakukan dua tahun sebelum perilisan album Everyday Life.
Dikutip dari laman The National News (19/5/2023), selama perjalanan itu Coldplay rupanya menjadwalkan pertemuan dengan grup musik asal Palestina, Le Trio Joubran dan akhirnya mengajak dia dan kedua saudaranya berkolaborasi.
Hasil akhir kolaborasi itu adalah lagu “Arabesque”, di mana Adnan Joubran, Samir Joubran, dan Wissam Joubran, masuk di daftar kredit musiknya. Menurut Adnan, lagu tersebut serta keseluruhan album studio kedelapan Coldplay, Everday Life, merupakan karya Coldplay di mana semangat Palestina bersinar.
“Itulah mengapa mereka datang ke sini. Mereka menginginkan lebih banyak emosi pada musiknya. Untuk melakukan itu, Coldplay datang ke Palestina, yang merupakan sumber emosi dan spiritualitas,” kata Joubran.
Dukungan Coldplay terhadap Palestina tidak hanya datang dari personel band ini saja. Mantan istri vokalis, Gwyneth Paltrow, yang juga seorang artis Hollywood, turut memberikan dukungan dengan menyatakan dirinya sebagai pembenci Amerika Serikat (AS). Paltrow sempat melakukan penggalangan dana untuk warga Palestina melalui The Hoping Foundation. (hanoum/arrahmah.id)