Seperti orang yang masih hidup, orang yang sudah meninggal dunia di Jalur Gaza juga membutuhkan tempat yang aman, namun pemboman biadab “Israel” terus menerus melemahkan upaya untuk menemukan tempat yang aman.
Sejak awal serangan “Israel” di Jalur Gaza, jumlah kematian telah mencapai angka 1.815. Angka itu terus bertambah; namun pada saat yang sama, tidak ada cukup lahan pemakaman untuk mereka yang telah gugur. Oleh karena itu, keluarga jenazah terpaksa untuk menguburkan orang-orang yang mereka cintai di pemakaman tua yang telah digunakan.
Surat kabar Al-Ghad menjelaskan bagaimana puluhan anggota keluarga Rajab tiba di pemakaman tua di kota Gaza tengah untuk menguburkan anak mereka, yang terbunuh dalam serangan biadab “Israel” di pasar Shujaiya pada Rabu (30/7/2014) lalu. Pemakaman itu adalah pemakaman tua dan penguburan di sana sudah dilarang untuk waktu yang lama karena tidak cukupnya lahan.
“Di Gaza, kami [seakan] tak dapat hidup dengan mulia atau mati dengan mulia,” kata Mohamed, saudara orang yang meninggal tersebut, di tengah keputusasaan. “Kami bahkan tidak memiliki tempat di negeri ini.”
Seorang relawan yang membantu menguburkan jenazah mengatakan kepada Al-Ghad: “Tidak ada makam untuk [jenazah] yang satu ini. Mereka akan menunggu waktu yang lama sampai mereka menemukan makam yang kosong baginya. Ini adalah sebuah kuburan tua, tetapi situasi perang memaksa orang untuk melakukan hal ini.”
Warga Gaza lainnya datang pada saat yang sama, berusaha untuk menemukan makam yang kosong untuk anak mereka, tetapi mereka pun terpaksa harus menggunakan makam tua di mana seorang kerabat mereka juga telah dimakamkan sebelumnya.
Pemakaman utama bagi orang-orang di Gaza terletak di bagian paling timur kota itu. Pemakaman itu sangat besar, tetapi pasukan zionis “Israel” melarang mereka mendekatinya.
Pejabat wakaf Gaza Ramzi Nawajha mengatakan bahwa pihaknya adalah mengizinkan orang untuk menggunakan pemakaman tua itu, yang sebelumnya telah ditutup untuk waktu yang lama karena kurangnya lahan, akibat tidak adanya akses ke pemakaman utama di timur kota.
Di pemakaman tua yang sama, keluarga Al-Silk datang dengan empat anggota keluarga mereka yang gugur dalam pemboman zionis “Israel”. Dua dari mereka yang gugur adalah anak-anak, sehingga mereka dikuburkan bersama dalam satu makam.
(banan/arrahmah.com)