PEKANBARU (Arrahmah.com) – Hilal Ramadhan, anak bulan baru yang menunjukkan datangnya Ramadhan akan dipantau di seluruh penjuru tanah air besok, insya Allah.
Mengutip Antara, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau menurunkan tim pemantau bulan baru atau hilal sebagai penetapan awal 1 Ramadan 1437 Hijriah, di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis.
“Untuk tahun ini, kita pantau hilal di Desa Teluk Rhu Kecamatan Rupat Utara, Pulau Rupat. Kegiatan itu akan dilakukan besok atau Ahad (5/6),” kata pejabat pengganti sementara Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Riau Mahyudin di Pekanbaru, Sabtu.
Dia mengatakan lazimnya dalam melaksanakan pemantauan hilal di daerah tersebut dilakukan dengan menggunakan alat bantu teleskop atau teropong dan berada pada gedung yang tinggi seperti tahun lalu di Gedung Surya Dumai, Kota Pekanbaru.
Namun pada tahun 2016, pihaknya menginginkan melakukannya dengan sesempurna mungkin karena proses rukyatul hilal memang lebih baik dilakukan dari tepi laut.
Tim Kemenag Riau terdiri ormas-ormas Islam di antaranya Majelis Ulama Indonesia, Muhammadiyah, Nahdatul Ulama dan Pengadilan Agama, akan melaksanakan pemantauan hilal sore hari atau saat tenggelamnya matahari.
“Tim kita berangkat ke Pulau Rupat hari ini, sedangkan sidang Isbat penentuan awal Ramadan pada Ahad sore dipimpin langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Mahyudin mengatakan jika terlihat pada Ahad petang, maka bisa dipastikan puasa akan dilaksanakan pada esok harinya.
Tetapi jika tidak ada satupun yang melihat hilal, maka bulan Syaban digenapkan menjadi 30 hari atau puasa baru dilaksanakan Selasa (7/6).
“Mudah-mudahan tahun ini tidak terjadi perbedaan penetapan puasa. Saudara kita dari ormas Muhammadiyah, telah tetapkan puasa mulai awal pekan depan,” ujarnya.
Terpisah, masih mengutip Antara, Kantor Perwakilan Kementrian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan memantau posisi hilal di Desa Penahan Kabupaten Bangka Selatan, untuk menetapkan 1 Ramadhan 1437 Hijriyah.
“Kami sudah siapkan peralatan lengkap seperti teropong berteknologi elektronik jarak jauh untuk melihat bulan pada Minggu (5/6),” kata Kasubbag Humas Kanwil Kemenag Babel, Sugiyo di Pangkalpinang, Jumat.
Dia menjelaskan apabila pada Minggu (5/6) bulan sudah terlihat, maka Kemenag akan tetapkan 1 Ramadhan Senin (6/6).
“Umat muslim sudah melakukan sahur pertama pada dini hari dan berpuasa Senin,” katanya.
Dia mengatakan Kemenag juga akan mengadakan sidang isbat dengan mengundang para tokoh agama, ulama, ahli ilmu falaq, astronomi dan sebagainya untuk melihat posisi hilal tersebut.
“Apabila pada Minggu malam sudah melihat hilal maka sidang isbat akan memutuskan 1 Ramadhan sehingga besoknya semua berpuasa,” ujarnya.
Dia berharap masyarakat bisa menunggu keputusan sidang isbat di Kementrian Agama, agar ibadah puasa dilaksanakan secara serentak.
“Kita harap masyarakat bersabar menunggu keputusan dalam sidang isbat nanti. Harapan kita Minggu besok bulan sudah terlihat agar kita bersama bisa menjalankan ibadah puasa,” ujarnya.
Berawan
Sementara itu dari Jakarta, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi hilal untuk menentukan awal Ramadan 1437 akan sulit terlihat di wilayah Indonesia bagian barat dan tengah.
Kepala BMKG Andi Eka Sakya mengatakan, hilal akan sulit terlihat karena di wilayah Indonesia bagian barat dan tengah akan cenderung berawan, apalagi ditambah intensitas curah hujan yang tinggi.
“Tampaknya di sebelah barat bagian Indonesia sampai Kalimantan akan cenderung berawan, karena hujannya akan sangat tinggi. Sehingga hilal kalau di sebelah barat dan tengah akan tertahan,” ujar Andi di Kantor BMKG, Jalan Angkasa, Kamayoran, Jakarta, Jumat (3/6), lansir Okezone..
Oleh karena itu, dia mengatakan, sebaiknya Kementerian Agama (Kemenag) memilih wilayah timur Indonesia untuk melihat hilal.
“Di sebelah timur lebih mempunyai kesempatan (lihat hilal), karena ada kendala curah hujan di sebelah barat dan tengah,” katanya.
(azm/arrahmah.com)