TEHERAN (Arrahmah.com) – Beberapa warga sipil yang bergabung dengan demonstrasi di Bazaar Teheran, Iran, telah ditangkap dan akan diadili, ujar Jaksa Agung Teheran, Abbas Jafari-Dolatabadi mengatakan kepada media lokal.
Protes baru-baru ini dipicu oleh fluktuasi terhadap Rial Iran dan kenaikan harga di negara itu.
Dolatabadi mengklaim bahwa protes di Iran adalah “buatan luar negeri” dan menyalahkan AS karena mengganggu keamanan di Iran.
“Pihak berwenang tidak akan ragu dalam melawan kerusuhan,” klaim Dolatabadi seperti dilansir Al Arabiya pada Jum’at (29/6/2018).
Pada pertemuan dengan para pejabat peradilan, Rabu (27/6), Pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei menyeru Departemen Kehakiman untuk “menghadapi orang-orang yang mengganggu keamanan ekonomi”.
Sehari sebelumnya, kepala peradilan, Ayatollah Sadeq Amoli Larijani telah mengancam pedagang yang melakukan protes dengan eksekusi, menurut Radio Farda Iran.
“Dengarkan baik-baik. Ambil kapas yang menyumbat telinga anda dan buka mata anda. Mengacaukan ekonomi negara akan diancam dengan eksekusi atau penjara hingga 20 tahun penjara dan penyitaan semua harta benda,” ujar Amoli Larijani memperingatkan dalam pidato pada 26 Juni lalu.
“Kami tidak akan ragu untuk menerapkan hukum,” tambahnya.
Beberapa aktivis membagikan video yang memperlihatkan kerumunan pendemo yang marah di Bazaar Teheran selama beberapa hari terakhir. Mereka meneriakkan slogan “kami tidak ingin dollar menjadi 100.000 Rial”. Orang-orang juga menyaksikan seruan pedagang untuk menutup kios mereka di bazaar. (haninmazaya/arrahmah.com)