IDLIB (Arrahmah.com) – Jet tempur rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad melakukan setidaknya 20 serangan udara di pedesaan timur provinsi Idlib, membunuh dan melukai puluhan warga sipil, ujar aktivis setempat pada Senin (25/12/2017).
Pekerja Pertahanan Sipil atau yang lebih dikenal dengan White Helmets mengatakan satu anak telah terbunuh dalam serangan udara di desa Sheikh Baraka. Kelompok penyelamat tersebut mengatakan bahwa mereka menyelamatkan seorang wanita dan dua anaknya yang terjebak di reruntuhan.
Kelompok pemantau mengatakan sebagian besar jet tempur rezim yang menggempur Idlib, beroperasi di bandara militer Hama.
Aktivis meluncurkan kampanye di media sosial menuntut pasukan rezim dan Rusia sekutunya, untuk menghentikan pembunuhan anak-anak di provinsi Idlib, karena lebih dari 107 anak telah terbunuh sejak Mei lalu.
Sejak kesepakatan zona “de-eskalasi” mulai berlaku pada Mei 2017, ratusan anak terbunuh dan terluka di Idlib. Namun setelah hampir lima bulan tenang, loyalis rezim telah menggenjot operasi untuk mencapai Idlib, ujar aktivis Ahmed Touma, mengatakan kepada Zaman Alwasl.
Pekan lalu setidaknya 25 warga sipil termasuk 11 anak telah terbunuh dalam serangan udara Rusia di kota Mahershurin dan Khan Sheikhoun di kota Idlib.
Pasukan Asad berusaha menguasai wilayah utara dari sudut provinsi Hama yang berdekatan dengan Idlib, dan juga dari Aleppo menuju bagian timur Idlib.
Mereka telah menduduki sekitar 40 kota dan desa di tiga provinsi dalam beberapa pekan terakhir, menurut laporan AFP.
Idlib telah menjadi tempat berlindung bagi puluhan ribu pejuang dan warga sipil yang dipaksa untuk meninggalkan rumah mereka di wilayah lain di Suriah.
Pengamat mengatakan kesepakatan “de-eskalasi” yang ditengahi oleh Rusia, Turki dan Iran pada Mei lalu, membantu pasukan rezim untuk mengonsolidasikan keuntungan teritorial.
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) seperti dilansir Zaman Alwasl, rezim Asad hanya menguasai 20 persen wilayah Suriah pada awal 2017, namun kini menguasai sekitar 56 persen. (haninmazaya/arrahmah.com)