TEHERAN (Arrahmah.com) – Ada peningkatan jumlah orang di Iran yang baru-baru ini dirawat di rumah sakit karena keracunan alkohol, setelah mereka menenggak minuman buatan sendiri atau alkohol industri dengan harapan hal itu akan mencegah infeksi virus corona, ujar seorang profesor toksikologi Iran.
Iran mengonfirmasi 5.823 kasus virus corona dan korban jiwa mencapai 145 orang pada Sabtu (7/3/2020), menjadikannya salah satu negara yang paling terkena dampak di luar Cina.
“Sebagian besar pasien memiliki keyakinan keliru bahwa konsumsi alkohol dapat mencegah infeksi virus corona,” kata Shahin Shadnia kepada kantor berita Iran, Mehr, menambahkan bahwa dalam beberapa kasus, terutama ketika pasien diracuni oleh metanol konsentrasi tinggi, mereka meninggal.
Metanol adalah alkohol industri yang digunakan sebagai pelarut, pestisida, dan sumber bahan bakar alternatif.
Dalam kasus ekstrim, keracunan alkohol dapat menyebabkan kebutaan permanen, kerusakan otak atau serangan jantung.
Spesialis penyakit menular dan anggota komite influenza nasional Iran, Masoud Mardani, mengatakan kepada kantor berita ILNA bahwa satu sampai tiga kasus keracunan alkohol datang ke rumah sakit Logham di Teheran setiap hari.
Minuman beralkohol telah dilarang di Iran sejak 1979, tetapi banyak orang, terutama yang tidak kaya, meminum minuman keras yang disuling di rumah, yang memiliki konsentrasi metanol tinggi dan berbahaya, atau bahkan alkohol industri dengan perasa buah yang tersedia di supermarket. (haninmazaya/arrahmah.com)