STOCKHOLM (Arrahmah.id) — Dua pria berdiri di luar masjid pusat Stockholm pada hari Rabu (28/6/2023) dan membakar Al Quran, bertepatan dengan perayaan hari raya Idul Adha.
Pria yang merupakan pengungsi Irak berusia 30 tahun itu menyatakan ingin agar kitab suci umat Islam itu dilarang. Tak hanya sampai itu, dia kemudian merobek halaman-halaman Al Quran, menyekanya dengan sepatunya, kemudian dan membakar beberapa salinanya, lansir DW (28/6).
Sekitar 200 orang berkumpul untuk menonton aksi provokatif itu, termasuk para pengunjuk rasa. Seorang pria Muslim ditahan setelah dia mencoba melempar batu.
Izin diberikan oleh pengadilan pada hari Rabu. Swedia memang jarang melarang protes, meski protes yang dianggap sebagai bentuk penghasutan di negara lain.
Pembakaran Al Qur’an telah menjadi propaganda terdepan ekstremis sayap kanan di Swedia. Sebelumnya, politisi sayap kanan Denmark-Swedia Rasmus Paludan yang kerapa melakukan hal serupa namun kali ini dia tidak berada di belakang aksi hari Rabu.
Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson mengatakan bahwa di Swedia aksi seperti itu legal namun tetap bila dilakukan tidak pantas. (hanoum/arrahmah.id)