YERUSALEM (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, pada Kamis (14/6/2018), di Kantor Perdana Menteri di Yerusalem, bertemu dengan Yahya Cholil Staquf, Sekretaris Jenderal PBNU dan juga salah satu anggota Wantimpres.
Usai pertemuan tersebut, Netanyahu lalu mengunggah foto-fotonya di Twitter. Yahya Staquf terlihat tersenyum saat bersalaman dengan Netanyahu. Mereka kemudian berpose bersama dengan latar bendera Israel.
“Pertemuan khusus hari ini di Yerusalem dengan Yahya Cholil Staquf, Sekretaris Jenderal organisasi Islam global Nahdlatul Ulama. Saya sangat senang melihat bahwa negara-negara Arab dan banyak negara Muslim semakin dekat dengan Israel!”, kata Netanyahu di akun Twitternya, Kamis (14/6).
Unggahan Netanyahu di akun Twitternya menuai berbagai respon.
“Dia berasal dari Indonesia? Iya. Dari NU? Ya. Tapi apakah dia mewakili Indonesia atas apa yang dia lakukan? Nah, Anda harus mengambil keputusan dan membaca klarifikasi yang dibuat NU atas apa yang telah dilakukannya. Dia datang karena inisiatifnya. Harap diingat, Indonesia tidak pernah mendekat ke Israel,” komentar @nindyα roswitα di postingan tersebut dalam bahasa Inggris.
“Iya betul,” timpal pengguna yang lain.
Salah satu media online NU @WartaNU juga menanggapi dengan menyertakan link berita terkait pernyataan KH Said Aqil Siroj bahwa Yahya Staquf menjadi pembicara di Israel atas nama pribadi bukan mewakili PBNU.
Meski ada penegasan dari ketua umum PBNU bahwa kedatangan Staquf ke Israel atas nama pribadi, namun posisi Yahya Staquf sebagai Sekjen NU – ormas Muslim besar di Indonesia – selalu disebut di berbagai kesempatan.
Sebelumnya, beredar juga foto Staquf bersalaman dengan Presiden Israel Reuven Ruby Rivlin.
“Tindakan menjijikkan terus berlanjut. Yahya Staquf yang memproklamasikan dirinya sebagai ulama, berjabat tangan dengan pembantai saudara-saudaranya saat Idul Fitri. Ini seumpama Netanyahu berkata kepada Yahya, “maafkan kami karena telah membunuh keluargamu”, dan Yahya menjawab, “tidak masalah”,” tulis akun eye.on.palestine menanggapi foto yang diunggah Netanyahu.
(ameera/arrahmah.com)