ALJIR (Arrahmah.com) – Dewan keamanan tertinggi Aljazair memutuskan menutup wilayah udara bagi seluruh penerbangan sipil dan militer Maroko pada Rabu (22/9/2021).
Kantor Kepresidenan Aljazair mengatakan keputusan itu diambil “mengingat provokasi yang terus berlanjut dan praktik bermusuhan dari pihak Maroko.”
Langkah itu dilakukan Aljazair sebulan setelah Aljir memutus hubungan diplomatik dengan Maroko.
Dikutip Reuters (23/9), penutupan wilayah udara itu berlaku bagi semua pesawat yang membawa nomor registrasi Maroko, baik pesawat komersial atau militer.
Hingga kini, pemerintah Maroko belum menanggapi penutupan jalur udara itu. Namun, sumber dari Royal Air Maroc mengatakan isolasi itu hanya mempengaruhi 15 penerbangan per minggu yang menghubungkan Maroko dengan Tunisia, Turki, dan Mesir.
Sumber itu menuturkan penutupan jalur udara oleh Aljazair sebagai langkah yang tidak mempengaruhi penerbangan Maroko secara signifikan.
Menurut sumber itu, penerbangan sipil dari Maroko masih bisa dialihkan melalui jalur Mediterania.
Hingga kini, maskapai penerbangan Maroko juga belum memberikan komentar resmi terkait aturan baru Aljazair tersebut.
Akhir bulan lalu, Aljazair memutuskan hubungan diplomatik dengan Maroko. Alasannya karena tindakan bermusuhan Maroko yang mengacu pada komentar yang dibuat utusan negara itu di New York terkait dukungannya terhadap kemerdekaan wilayah Kabylie, Aljazair.
Aljazair juga menuduh Rabat mendukung MAK, kelompok separatis yang telah dinyatakan Aljir sebagai organisasi teroris.
Pihak berwenang Aljazair menuduh MAK atas kebakaran hutan yang parah terutama di Kabylie. Insiden itu menewaskan setidaknya 65 orang.
MAK membantah tuduhan itu.
Aljazair dan Maroko memang memiliki riwayat hubungan yang tidak mulus. Perbatasan kedua negara telah ditutup sejak 1994 lalu.
Hubungan Aljir dan Rabat pun kembali memburuk pada 2020 terkait sengketa wilayah Sahara Barat. Maroko melihat Sahara Barat sebagai wilayah miliknya, tetapi kedaulatan atas area itu disengketakan oleh Front Polisario, sebuah gerakan kemerdekaan yang didukung Aljazair. (hanoum/arrahmah.com)