JAKARTA (Arrahmah.id) – Peluang Anies Baswedan tetap diusung Partai Keadilan Sejahtera pada Pilkada Jakarta 2024 terus diguncang beragam isu.
Salah satunya, PKS dikabarkan membuka opsi untuk pisah jalan dengan Anies. Bahkan PKS disebut-sebut mulai membuka komunikasi dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Namun demikian, Anies memastikan belum mendengar pernyataan resmi dari PKS.
“Alhamdulillah secara resmi kita belum mendengar apa-apa, jadi kalau kabar-kabar angin banyak sekali, spekulasi banyak sekali, kita ikuti sikap resmi karena itulah sikap yang menjadi rujukan kita semua,” kata Anies kepada wartawan di Kawasan Taman Kota Kembangan, Jakarta Barat, Jumat (9/8).
Anies pun meminta publik menunggu sikap resmi partai ketimbang ikut berspekulasi terkait dukungan kepada dirinya. Apalagi waktu pendaftaran masih cukup lama.
Dan kita tahu bahwa proses pendaftaran itu 27-29 Agustus, masih berapa hari ini 18-20 hari, kita lihat saja perkembangannya,” ucap Anies.
Sebelumnya, Wasekjen DPP PKS, Zainudin Paru mengatakan, calon gubernur dari partainya akan diumumkan dalam beberapa hari ke depan. Ini merupakan tindak lanjut dari tenggat waktu terhadap Anies yang telah habis dalam mencari rekan koalisi supaya pasangan Aman (Anies-Sohibul Iman) maju pada Pilkada Jakarta 2024.
“Dengan telah lewatnya tenggat waktu 4 Agustus 2024 bagi Anies untuk mendapatkan partai koalisi agar menggenapkan 4 kursi PKS dari 22 kursi syarat dukungan 20 persen calon kepala daerah,” ujar Zainudin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (9/8).
Sekretaris Tim Seleksi Calon Kepala Daerah DPP PKS ini menambahkan, ada kemungkinan Anies gagal maju di Pilkada 2024. Ia menyebut hingga saat ini baru PKS yang memberikan SK dukungan untuk pasangan Anies-Sohibul Iman (Aman).
“Karena baru dapat SK usungan dari PKS, Anies dan Shohibul Imam (Aman) kemungkinan gagal jadi Cagub atau Cawagub DKJ,” jelasnya.
“Ucapkan terima kasih atas kebersamaan Pak Anies dan PKS selama ini dalam memimpin dan membangun Jakarta. Kita saling mendoakan yang terbaik untuk Pak Anies dan PKS. Semoga semua ikhtiar yang telah dilakukan tercatat sebagai amal sholeh bagi kebaikan dan kemajuan bangsa Indonesia tercinta ke depan,” pungkasnya.
(ameera/arrahmah.id)