(Arrahmah.com) – Beberapa media Kafir Barat dan media sekuler yang berkiblat ke Barat memberitakan bahwa Inggris membayar mujahidin Taliban Afghanistan sebesar Rp 1,4 juta per bulan, berita tidak benar!.
Berita itu menyatakan bahwa, Mujahidin Taliban dibayar £ 100 atau sekitar Rp 1,4 juta per bulan agar berhenti menyerang pasukan Inggris di Afganistan.
“Hal itu terungkap pada Ahad (27/1/2012), diberi bayaran bulanan dan diperbolehkan menyimpan AK47 mereka dan senapan lainnya berdasarkan program reintegrasi yang disetujui NATO. Tapi mereka harus menyerahkan persenjataan yang lebih besar.
Mereka juga diberikan amnesti. Hal itu berarti mereka tidak akan menghadapi pengadilan, termasuk jika mereka menyerang dan membunuh pasukan Inggris, atau kekejaman lain seperti pembunuhan perempuan dan anak. Mereka mengatakan, para pejuang harus meninggalkan kekerasan dan hubungan dengan organisasi teroris, dan dilarang menyerang pasukan dari International Stabilisation and Assistance Force (ISAF).
Program ini telah menerima £ 98 juta (Rp 1,39 triliun) dari pendanaan internasional, termasuk £ 6.5 juta (Rp 92 miliar) dari Inggris.
Pejuang Taliban yang bergabung dengan program ini tidak menghadapi interogasi, tapi diminta mengisi kuesioner yang menjelaskan alasan mereka bergabung dengan pemberontakan. Mereka menjalani program indoktrinasi selama tiga bulan untuk menerima pelajaran nilai-nilai kewarganegaraan. Pembayaran Rp 1,4 juta dihentikan ketika program ini selesai. Lebih dari 2.700 gerilyawan dilaporkan telah menjalani reintegrasi sejak Oktober 2010, termasuk sekitar 90 dari Helmand, di mana hampir 400 tentara Inggris telah tewas dan lebih dari 5.000 terluka. Di Afganistan utara, sekitar 900 Taliban telah meninggalkan pemberontakan dan kekerasan telah berkurang hampir sepertiga. Jn. David Hook, Direktur Joint Force Integration Cell di Kabul, mengakui skema itu sulit diterima oleh masyarakat Inggris.
Jenderal Inggris yang sebelumnya menjabat sebagai komandan di Afganistan selatan itu mengatakan ia telah melihat contoh-contoh kebrutalan Taliban yang sulit dimaafkan. Namun dia mengatakan reintegrasi penting jika perdamaian ingin dicapai. “Kami menerima sejumlah besar IRA kembali ke dalam masyarakat kami karena kami menginginkan perdamaian di Irlandia Utara dan saya tidak melihatnya berbeda di Afganistan,” tutur dia. Hook mengatakan dari 2.700 Taliban yang telah melalui program ini hanya lima yang kemudian bergabung kembali dengan pemberontak”., demikian yang dilaporkan daily mail yang dikutip dari tempo.
Berita keji ini tentu saja tidak benar, karena mujahidin tidak mungkin melakukan hal murahan seperti itu, dan mujahidin telah menegaskan dengan sejelas-jelasnya, bahwa mujahidin Taliban atau yang juga dikenal Imarah Islam Afghanistan tidak akan pernah menyerah kepada musuh!.
Telah diketahui oleh bangsa Afghanistan dan dunia bahwa mujahidin Imarah Islam Afghanistan telah terlibat dalam perjuangan dan jihad untuk selama setengah dekade terakhir untuk mendirikan pemerintahan Islam, dan hal ini sesuai permintaan rakyat Afghan sendiri. Salah satu tujuannya adalah untuk membawa perdamaian stabilitas di Afghanistan dan telah meningkatkan upaya-upaya politik (mengadakan musyawarah -red) untuk mendatangkan saling pengertian dengan bangsa-bangsa di Dunia yang bertujuan untuk memecahkan situasi (masalah) yang sedang berlangsung saat ini, bukan negosiasi perdamaian yang dilaporkan oleh media-media Barat.
Namun, upaya politik untuk mendatangkan saling pengertian dengan Dunia tidak berarti menyerah dari jihad fiisabilillah tidak juga bertujuan untuk menerima pemerintahan rezim Kabul, apalagi menerima bayaran dari musuh-musuh Allah untuk menghentikan Jihad!, tetapi Imarah Islam memanfaatkan sayap politiknya bersama dengan pasukan mujahidin untuk tetap berjihad dalam rangka menegakkan Islam, mewujudkan keamanan nasional tanah air Afghanistan, dan tentu saja untuk mencapai kesyahidan.
Imarah Islam Afghanistan telah berulang kali dan kembali membuat sikap yang tegas kepada seluruh bangsa bahwa negara-negara sekutu yang berada dibawah kepemimpinan Amerika tidak akan pernah mampu menundukkan rakyat Afghanistan untuk mewujudkan tujuan mereka!.
Terkait “kebrutalan pembunuhan” terhadap orangtua, anaka-anak, wanita yang dituduhkan kepada mujahidin Imarah Islam, hal itu sangat keji dan dusta!. Telah jelas yang disaksikan oleh para saksimata yang dapat “melihat” bahwa pasukan salibis AS-NATO-ISAF lah yang telah membunuh dengan brutal puluhan warga sipil muslim, baik orangtua, anak-anak, dan wanita-wanita tak bersalah. Bahkan tindakan permekosaan terhadap anak-anak, baru-baru ini terungkap bahwa para tentara salibis Inggris yang merupakan member NATO-ISAF telah memperkosa anak-anak di Afghanistan. Tindakan-tindakan keji lainnya pasukan salibis terhadap muslim sipil juga telah diketahui oleh orang-orang yang dapat “melihat”, pembunuhan missal dengan bom kimia beracun, penyiksaan dipenjara, pemerkosaan, penembakan dengan sengaja, yang telah dilaporkan ataupun yang tidak. Maka siapakah yang Brutal!!!? Setiap orang yang dapat “melihat” akan mengetahui siapa sebenarnya teroris yang brutal!!!.
Mujahidin Imarah Islam Afghanistan dalam sebuah pernyataan terkait kebiadaban pasukan salibis Inggris mengatakan, “Sebelumnya, kami sekali lagi menyeru kepada PBB, seluruh organisasi Hak Asasi Manusia dan terkhusus OIC (Organisation of Islamic Cooperation) dan negara-negara muslim untuk menganggap tindakan-tindakan keji tersebut oleh pasukan salibis Inggris dan para penajah lainnya hanya sebagai insiden terisolasi personal tetapi mereka harus dianggap sebagai contoh kekejaman para pasukan itu dan untuk mengutuk mereka (salibis) dalam satu suara di waktu yang sama, meminjamkan semua bantuan yang mungkin dalam membantu kami mencapai kebebasan dengan aspirasi nyata dari setiap manusia (yang mempunyai hati –red).
Sekali lagi, kami mengatakan kepada para musuh pengecut, kalah dan hina, tindakan kejahatan seperti itu insya Allah akan dengan pasti membawa kebinasaan kalian. Kami mengakui kejahatan kalian, hina, kekurangan adab dan lemah di tahap awal panggung peperangan ini. Kejahatan-kejahatan ini bukan kejahatan personal dalam beberapa pasukan kalian, tetapi ini adalah wajah nyata pemerintahan kalian dan para militer kalian yang dieskpos di seluruh dunia. Orang-orang menyaksikan dan masih teringat akan penyiksaan kalian di penjara-penjara Guantanamo, dan perlakuan kalian terhadap para tahanan Irak di Abu Ghuraib dan ribuan kejahatan rahasia dan yang terungkap terhadap kami selama dekade terakhir ini telah menggambarkan wajah kalian sebenarnya. Tindakan-tindakan keji itu akan insya Allah dengan pasti mendapatkan adzab yang berat dari Allah (jika kalian tidak bertaubat –red).
Tekad kami kuat dan tidak akan tergoyahkan. Kami telah melalui sejarah panjang pertempuran dan peperangan! Yang kalian bodoh tentangnya atau menganggap kami lemah. Tanah kami telah melalui sejarah yang menghancurkan para imperialis. Kejahatan-kejahatan kalian hanya mengungkap identitas asli kalian. Bangsa kami juga akan keluar dari ujian ini dengan kepala terangkat (menang –red). Para pengganti kalian juga akan menghadapi penuntutan (pembalasan) disini.”
Maka terbantahkanlah laporan keji yang diberitakan media-media kafir Barat dan media-media sekuler yang berkiblat ke Barat bahwa mujahidin dibayar oleh pasukan salibis Inggris untuk menghentikan jihad dan tunduk kepada mereka (musuh).
Mujahidin mengatakan dengan tegas kepada media-media yang memberitakan laporan dusta tentang mujahidin, “Kami harus mengatakan bahwa beberapa sumber dan pemberitaan media sering berusaha menyimpangkan realitas, Karenanya kami meminta kepada semua media untuk bekerja dalam kerangka etika jurnalistik dan menghindari mengedarkan laporan tak mendasar dan laporan hanya dari satu sisi, dan untuk mempublikasikan berita yang dikonfirmasi hanya dari sumber yang relevan. Demikian pula jika ada laporan mengenai Imarah Islam Afghanistan maka harus disampaikan kepada kantor yang relevan untuk mengkonfirmasi, sehingga dapat terhubung ke bangsa Afghanistan dan lainnya dalam bentuk yang otentik”.
(siraaj/arrahmah.com)