KASHMIR (Arrahmah.id) — Di tengah polarisasi politik keagamaan yang berlangsung di India, Menteri Dalam Negeri Amit Shah memberikan contoh yang baik dengan menghentikan pidatonya saat azan berkumandang untuk menghormati umat Muslim di Kashmir.
Shah yang berlatar agama Hindu menghentikan pidatonya ketika dia mendengar azan dan melanjutkannya hanya setelah azan selesai.
“Haruskah saya mulai atau tidak? Katakan dengan keras, haruskah saya mulai?” tanya Shah kepada stafnya sebelum melanjutkan pidatonya setelah azan selesai berkumandang.
Seperti dimuat Deccan Herald (5/10/2022), ribuan orang yang datang dari berbagai bagian Kashmir untuk berpartisipasi dalam rapat umum di Baramulla sangat senang dengan gerakan yang dilakukan Amit Shah.
“Sikap Amit Shah akan mengirimkan pesan positif di mana-mana. Ini adalah tanda kepemimpinan yang matang dan mudah-mudahan persahabatan dan persaudaraan akan menang atas politik komunal,” kata seorang peserta yang datang dari perbatasan Kabupaten Kupwara.
Konflik antara umat Hindu dan Islam di Kashmir telah mendarah daging sejak sejak negara itu di jajah oleh Inggris pada 1747, yang memisahkan India menjadi dua wilayah Radcliffe Line berdasarkan identitas agama sehingga prasangka dan sentimen Anti-Islam di India dan Anti-Hindu di Pakistan semakin masif.
Pemisahan tersebut menciptakan sentimen dan sebuah prejudice yang membuat orang-orang Hindu-Nasionalis beranggapan bahwa orang Islam di India bukanlah bagian dari India. Hal tersebut yang menciptakan politik komunal berkepanjang di wilayah Jammu dan Kashmir yang mayoritas beragama Islam. (hanoum/arrahmah.id)