KAIRO (Arrahmah.id) — Tak kurang tujuh tahanan, termasuk seorang wartawan dan seorang peneliti yang menjalani hukuman penjara karena tuduhan terkait teror, dibebaskan Mesir pada Sabtu (30/7/2022). Ini merupakan langkah terbaru pemerintah untuk melunakan pihak oposisi di tengah krisis ekonomi yang parah.
Pemerintahan Presiden Abdel Fattah el-Sissi sedang bergulat dengan krisis ekonomi akibat perang Rusia di Ukraina. Mesir, negara terpadat di dunia Arab, mengimpor sebagian besar gandum dari dua negara Slavia itu.
Menurut media yang dikelola pemerintah, pembebasan wartawan Hisham Fouad dan peneliti antropologi Ahmed Samir pada Sabtu (30/7) terjadi sehari setelah el-Sissi memberi pengampunan kepada keduanya dan juga lima orang lainnya.
Keduanya dibebaskan dari kompleks penjara Tora di Kairo. Foto-foto yang ada di dunia maya menunjukkan keduanya memeluk keluarga dan teman di luar penjara itu.
Dikutip VOA (31/7), Fouad ditangkap bersama beberapa aktivis sekuler lainnya pada Juni 2019 lalu tidak lama setelah kelompok itu bertemu dengan partai politik dan anggota-anggota parlemen oposisi yang berupaya mencari cara untuk mencalonkan diri dalam pemilu parlemen pada 2020.
Di antara mereka yang ditahan adalah Hossam Monis dan Zyad el-Elaimy, aktivis terkemuka dalam pemberontakan “Arab Spring” pada 2011 di negara itu. (hanoum/arrahmah.id)