ANKARA (Arrahmah,com) — Kementerian Luar Negeri Turki pada Senin (20/12/2021) mengumumkan, perusahaan Turki dan Qatar akan mengajukan proposal kepada Taliban untuk mengoperasikan lima bandara di Afghanistan.
Dilansir dari Arab News (21/12), Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan, perusahaan dari kedua negara telah menandatangani nota kesepahaman untuk mengelola lima bandara di Afghanistan, termasuk Hamid Karzai di Kabul, tetapi tidak menyebutkan empat lainnya.
Bandara Internasional Hamid Karzai adalah fokus utama karena merupakan titik kunci untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil Afghanistan.
Banyak pakar menilai keterlibatan Turki dan Qatar dalam menjalankan bandara akan membantu Taliban untuk memperkuat hubungan internasionalnya. Di saat yang sama, Turki sepertinya akan menggunakan Afghanistan untuk memperbaiki hubungannya dengan Amerika Serikat (AS).
Hari Rabu (22/12), delegasi Turki dan Qatar, yang telah menandatangani kesepakatan bersama tentang pengoperasian bandara di Afghanistan, dijadwalkan untuk membuat proposal bersama kepada Taliban.
Sebelum ini, Turki memang sudah cukup lama menaruh minat pada pengoperasian bandara utama di Kabul. Turki pada awalnya menawarkan untuk mengoperasikan bandara dengan bantuan teknis dan keamanan.
Setelah lama tanpa respons yang jelas, Turki mulai mengalihkan tujuan proposalnya untuk keamanan regional dan penyaluran bantuan kemanusiaan.
Turki, yang tidak punya peran militer di Afghanistan, telah menjalin hubungan dengan beragam segmen masyarakat, termasuk Taliban. Pemerintah Turki bahkan berupaya untuk memasukkan beberapa tokoh Turki dari kelompok minoritas serta wanita ke kabinet baru Afghanistan.
Galip Dalay, peneliti di Institut Urusan Keamanan dan Kebijakan Jerman, mengatakan, Turki berupaya membangun pondasi untuk memperluas pengaruhnya di Afghanistan, bahkan lebih luas di kawasan itu.
“Semua kekuatan regional sudah memiliki peran mereka di Afghanistan dan membangun pengaruh yang berarti dalam operasionalisasi bandara adalah satu-satunya wilayah yang saat ini dapat diduduki Turki,” ungkap Dalay, sebagaimana dikutip Arab News.
Dalay juga mencatat, Taliban dan Ankara akan menemukan jalan tengah untuk peran keamanan di bandara tanpa dibatasi dengan peran teknis atau sipil. (hanoum/arrahmah.com)