JAKARTA (Arrahmah.com) – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) belum mengeluarkan pernyataan apapun terkait serangan brutal Israel ke Gaza. Apakah ini terkait pemberian gelar Ksatria Salib Agung dari Kerajaan Inggris sehingga SBY merasa tidak enak hati mengecam musuh Islam?
Demikian dikatakan Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Ustadz Muhammad Al Khaththath seperti dilansir itoday, Jumat (16/11).
“Apakah Presiden SBY belum mengeluarkan kecaman terhadap serangan ini terkait pemberian gelar Ksatria Salib Agung dari Kerajaan Inggris?,” tanya Ustadz Al Khaththath.
Menurut Al Khaththath, pemerintah Indonesia tidak konsisten karena sangat lambat memberikan kecaman terhadap serangan Israel ke Palestina.
“Pemerintah Indonesia harusnya konsisten, seperti pernyataan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa yang meminta memboikot produk Israel. Kalau konsisten, Pemerintah harus segera mengecam serangan tersebut, terlebih lagi, rakyat Palestina yang menjadi korban serangan roket Israel,” ungkapnya.
Selain itu, kata Al Khaththath, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa yang pernah diusir dari wilayah Palestina oleh Israel menunjukkan negara Zionis secara terus terang memusuhi bangsa Indonesia. “Kalau cuma diusir menjadi bukti nyata Israel memusuhi Indonesia, tetapi bukan masalah nyawa, tetapi kondisi sekarang ini, rakyat Palestina banyak yang terbunuh serangan Israel. Masalahnya lebih besar dari pengusiran Menlu kita,” papar Ustadz Al Khaththath.
Ia juga mendesak, pemerintah Indonesia mengeluarkan kecaman keras serangan Israel dan menyerukan memboikot produk-produknya. “Kewajiban pemerintah menyerukan pemboikotan produk Israel,” pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pesawat Israel tiga kali menyerang Jalur Gaza pada Selasa, (13/11) dini hari. Militer Israel mengklaim serangannya menghantam instalasi penyimpanan senjata serta dua lokasi peluncuran roket yang digunakan gerilyawan.
Selain itu, serangan udara Israel yang dilancarkan pada Rabu (14/11) menewaskan salah pemimpin sayap militer Hamas (Brigade Al-Qassam) Ahmed Al-Jaabar. (bilal/arrahmah.com)