SYDNEY (Arrahmah.com) – Dua warga Sydney, Australia, ditangkap oleh kepolisian Australia karena diduga akan berangkat ke Suriah untuk membantu pejuang Islam dalam melawan rezim Presiden Bashar al-Assad. Ketentuan UU di Australia menyebutkan bergabung dengan pihak pemberontak merupakan tindakan kriminal, tak peduli apakah mereka terkait dengan organisasi “teroris” atau tidak, sebagaimana dirilis oleh Radio Australia, Rabu (4/12/2013).
Menurut kepolisian federal Australia, AFP, penangkapan dilakukan setelah adanya laporan tentang warganegara Australia yang melakukan pengeboman di bandara udara militer yang terletak di sebelah timur Suriah.
Menurut Wakil Komisioner AFP, Peter Drennan, penangkapan dilakukan setelah investigasi bersama kepolisian negara bagian New South Wales.
Yang ditangkap adalah seorang laki-laki berusia 39 tahun dari daerah St Helens Park, dan lelaki berusia 23 tahun dari daerah Lidcombe.
Menurut Drennan, salah satu yang ditangkap bertugas membantu orang lain meninggalkan Australia untuk turut serta dalam konflik, sementara yang satu lagi berusaha turut serta dalam konflik Suriah.
“Tuduhannya adalah bahwa salah satu dari mereka bertanggung jawab memberi kontak-kontak di luar negeri, memfasilitasi perjalanan warga negara Australia ke Suriah untuk bertempur di garis depan,” ucapnya.
“Enam orang telah difasilitasi memasuki Suriah, dan salah satu diantara mereka dihentikan oleh pihak berwenang Australia saat akan berangkat. Polisi juga menuduh bahwa lelaki yang satunya lagi melakukan sejumlah tindakan untuk meninggalkan Australia dan pergi ke Suriah untuk berjuang mengangkat senjata,” kata Drennan.
Sejumlah lelaki tersebut bergabung dengan Jabhah Nushrah, yang terafiliasi dengan Al Qaeda.
Setidaknya empat warga negara Australia diketahui telah meninggal dalam pertempuran di Suriah. Dan menurut agan-agen intelijen diperkirakan ada sekitar 100 orang Australia yang terlibat dalam konflik Suriah.
Kebanyakan dari warganegara Australia yang terlibat dalam konflik Suriah, yang diperkirakan berjumlah 400, bergabung dengan pihak yang menentang rezim Assad.
Sebagian ada yang ikut dalam pertempuran, dan ada juga yang terlibat dalam kegiatan untuk badan-badan kemanusiaan dan organisasi lainnya. (ameera/arrahmah.com)