KUALA LUMPUR (Arrahmah.id) – Partisipasi dalam blok ekonomi organisasi antar pemerintah Brics (Brasil, Rusia, India, Cina dan Afrika Selatan) akan memungkinkan ‘suara’ Malaysia lebih didengar di panggung internasional.
Menteri Luar Negeri Datuk Seri Mohamad Hasan mengatakan dengan berpartisipasi dalam Brics, pandangan Malaysia terhadap berbagai isu akan dapat dikomunikasikan dengan lebih efektif dibandingkan jika bergerak sendiri.
“Memang benar kami sedang melakukan analisa, monitoring dan melihat kesiapan menjadi anggota Brics, keikutsertaan kami di blok ini harus bermanfaat bagi negara, bukan untuk kami banggakan, jadi kami akan mengkaji dan Analisa apa pentingnya,” ujarnya kepada wartawan usai peluncuran Inisiatif Desa Angkat Sipil dan Ibadah Kurban 1445H/2024 Kementerian Luar Negeri di Balai Masyarakat Kampung Kanchong, Rantau, di Seremban hari ini, seperti dilansir Malaysia Kini (18/6/2024).
Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim hari ini dikabarkan telah mengonfirmasi bahwa dirinya telah menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan Brics kepada Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva.
Brics didirikan pada 2009 sebagai platform kerja sama bagi negara-negara berkembang yang terdiri dari Brazil, Rusia, India dan Tiongkok. Afrika Selatan bergabung dengan kelompok ini pada 2010, diikuti oleh Iran, Mesir, Ethiopia dan Uni Emirat Arab (UEA) pada Januari tahun ini.
Sementara itu, Mohamad mengatakan kunjungan resmi Perdana Menteri China Li Qiang ke Malaysia bertujuan untuk memperkuat dan meningkatkan hubungan bilateral demi kepentingan kedua negara, khususnya aspek perdagangan.
“Hal ini dikarenakan Tiongkok merupakan negara dengan perekonomian terbesar kedua dan dekat dengan kawasan kita selain negara dagang terbesar kita, sehingga banyak hal yang dapat kita negosiasikan dan tingkatkan demi kepentingan kedua negara.
“Hubungan erat antara Malaysia dan Tiongkok perlu ditingkatkan, pada saat yang sama ada hal-hal yang perlu diselesaikan, dinegosiasikan bersama seperti masalah di Laut Cina Selatan dan lain sebagainya, hubungan baik ini memungkinkan kita untuk mengelola masalah apapun,” katanya.
Wisma Putra hari ini menginformasikan bahwa Li akan melakukan kunjungan tiga hari ke negara tersebut mulai hari ini untuk memperkuat hubungan bilateral dan memperingati 50 tahun hubungan diplomatik Malaysia-Tiongkok. (haninmazaya/arrahmah.id)