(Arrahmah.com) – Perekonomian global masih dalam turbulensi krisis. Badai dan gejolak masalah akan tetap menderas selama sistem kapitalisme tegak. Akibatnya kemiskinan dan kesusahan melanda miliaran orang. Dan sebaliknya segelintir pemilik modal mengangkangi sebagian besar kekayaan. Karena sebab itulah maka krisis akan tetap ada seperti gunung berapi yang kadang meletus dan kadang reda, akan tetapi di dalamnya magma tetap bergolak.
Maka kita nyatakan bahwa tidak ada solusi hakiki kecuali dalam Islam yang memandang problem ekonomi adalah pada masalah pendistribusian kekayaan secara benar, dan pemberian kemungkinan kepada setiap individu untuk memanfaatkan kekayaan dan meraih bagiannya dari kekayaan itu serta menghalangi terkonsentrasinya kekayaan di rekening orang-orang tertentu saja. Dan masyarakat tidak dipandang secara akumulatif bahwa disana ada harta dan kekayaan dengan nilai sekian sehingga bagian individu sekian padahal pada faktanya itu bukan bagian individu-individu akan tetapi hanya bagian dari segelintir kecil orang.
Kita juga merasakan dan melihat bukti-buktinya, ini adalah era bangkitnya kesadaran umat secara menyeluruh, bukan hanya di Indonesia, tetapi di seluruh dunia, bahwa mereka miskin, lemah dan tidak berdaya, karena mereka tidak bersatu dan terjajah, atau belum merdeka. Karena itu, kesadaran untuk bangkit dan merdeka pun menyeruak di mana-mana. Kapitalisme global telah menjadi musuh bersama umat, bahkan bukan saja umat Islam, tetapi juga seluruh umat manusia.
Bangkitnya kesadaran umat Islam untuk kembali kepada agamanya. Ini bisa dilihat dari tingginya survei-survei yang dilakukan di negeri kaum Muslim, yang menggambarkan tingginya keinginan mereka untuk menerapkan syariah. Mereka juga mendambakan kesatuan dunia Islam dalam satu negara Khilafah. Bukan hanya itu, maraknya syiar dan kegiatan keislaman yang dilakukan oleh seluruh kelompok umat Islam. Semoga Allah SWT memberi kita kesabaran dan kekompakan, serta memungkinkan saudara untuk melakukan peran yang penting dalam menegakkan dan memperjuangkan tegaknya Islam, seraya yakin bahwa setiap makar musuh pasti menemui kegagalan.
Dan sesungguhnya mereka telah membuat makar yang besar padahal di sisi Allah-lah (balasan) makar mereka itu. Dan sesungguhnya makar mereka itu (amat besar) sehingga gunung-gunung dapat lenyap karenanya. (TQS Ibrahim [14]: 46)
Dari sisi bahaya yang datangnya dari eksternal, Amerika berharap dengan penggantian antek dengan antek yang lain, maka akan memperpanjang umur pengaruhnya di negeri-negeri muslim. Sesungguhnya itu adalah tipu daya dan makar yang mereka jalankan. Mereka berharap bisa menundukkan kaum muslimin. Karena ketulusan para antek kepada tuan-tuannya yaitu orang-orang Amerika, para rejim boneka sangat berhasrat agar dikeluarkan fatwa dari para ulama yang memberikan pembenaran terhadap kerjasama pemerintah dengan Amerika dalam membunuhi saudara-saudara kita kaum muslim di berbagai negeri dan merampok seluruh kekayaan di negeri kita dan semua negeri-negeri muslim.
Pemerintahan sekular ini tidak memperhatikan urusan Islam dan tidak mempedulikan para ulama. Pemerintah ini hanya mencari fatwa yang dimintanya agar dikeluarkan oleh ulama untuk mengikuti hawa nafsu dan kepentingan Amerika,harta dan bercokolnya kekuasaan mereka, dan berikutnya untuk membungkam mulut masyarakat. yang patut disayangkan, pernyataan itu kosong dari solusi islami. Seolah-olah yang diinginkan dengan pernyataan itu adalah menyenangkan pihak-pihak yang tidak diridhai oleh Allah SWT.
Pengaruh Amerika akan terus berlanjut di negeri-negeri muslim dan bahwa bangunan rezim yang mendasar republik sekuler tidak akan berubah kalau tidak ada perlawanan dari kita, kaum muslimin. Dengan segenap perjuangan untuk melepaskan diri dari penjajahan Barat, maka keburukan itu pasti lenyap dengan izin Allah secara terhina dan kalah. Kafir Barat tidak paham bahwa kebenaran pasti terbit menggilas kebatilan dan memadamkannya.
Patut kita dukung pernyataan yang keluar dari para ulama dari berbagai negeri kaum Muslim lintas tapal batas, ketika mereka menegaskan bahwa permasalahan kaum Muslim adalah satu. Musuh umat adalah satu yaitu negara-negara barat kapitalis kafir dan rezim-rezim pemerintahan yang memerintah dengan selain apa yang telah diturunkan oleh Allah. Solusi umat adalah satu yaitu pemerintah dan negara yang menerapkan syariah. Negara yang bukan hanya untuk orang Islam, tetapi juga seluruh umat manusia. Negara yang bukan hanya akan melindungi akidah dan ajaran Islam dari penistaan, tetapi juga melindungi akidah dan ajaran non-Islam untuk bebas dilaksanakan oleh para pemeluknya. Itulah Khilafah Rasyidah ‘ala Minhaj an-Nubuwwah.
Benar, pernyataan para ulama itu harus bersifat detil dan spesifik, tegas dan berani yang meletakkan point-point yang mengungkapkan sikap Islam yang hakiki terhadap seluruh negeri kaum Muslim. Juga mengirimkan pesan yang benar kepada kaum Muslim seluruhnya untuk bersikap yang benar membela Rabb mereka dan agama mereka. Disamping di dalamnya seharusnya para ulama juga mendeklarasikan bahwa Umat Islam adalah satu dalam hal agenda, damai dan perangnya, tidak bisa dipisahkan oleh barier dan perbatasan ataupun oleh rezim-rezim yang ditanam untuk memecah belah Umat Islam demi kepentingan negara-negara barat yang berkelahi satu sama lain memperebutkan kita layaknya serigala yang memperebutkan domba.
Hanya saja, penerapan Islam yang agung ini tidak cukup hanya dengan mengumpulkannya di dalam intisari kitab, melainkan dengan mendirikan negara yang mengemban dan menerapkannya, yaitu negara Khilafah Rasyidah yang akan menghidupkan kita dalam kehidupan yang indah, aman dan menenteramkan. Telah tiba waktunya untuk Anda mengatakan kalimat kebenaran setelah selama ini diam. Telah tiba waktunya Anda berjuang untuk menegakkan Daulah al-Khilafah al-Islamiyah ar-Rasyidah kedua yang pasti kembali setelah sekian lama menunggu. Maka jadikan diri Anda memiliki peran kunci dalam detik-detik menentukan ini yang menanti lahirnya Daulah Islam.
Engkaulah wahai kaum Muslim, yang akan menjadi mercusuar dunia, pengemban obor kebaikan di dalamnya, dan paling berhak dan layak untuk memimpinnya. Allah SWT telah memberikan kedudukan kepada kita dengan kedudukan yang mulia, melalui Islam yang agung ini. Agama yang diwahyukan oleh Allah kepada Rasul-Nya saw. Dengannya, kita pernah menjadi umat terbaik yang dihadirkan untuk seluruh umat manusia. Demikian halnya dengan penerapan Islam telah menjadikan umat ini gembira. Bukan hanya bagi umat Islam saja, tetapi juga kebahagiaan bagi seluruh umat manusia, setelah mereka mengalami nestapa dan terus dirundung nestapa, karena dililit sistem kapitalisme dan demokrasi buatan manusia, yang mencekik leher mereka.
Umar Syarifudin (Syabab HTI)
(*/arrahmah.com)