BAGHDAD (Arrahmah.com) – Selama beberapa hari terakhir, militer salibis AS telah memperluas serangan udara mereka terhadap wilayah kaum muslimin di barat daya Baghdad dengan dalih melawan kelompok “Daulah Islam” atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, lapor LWJ pada Selasa (16/9/2014).
Sebelumnya, Komando Pusat AS atau US Central Command (CENTCOM) mengklaim dalam siaran pers yang mereka keluarkan pada Senin (15/9) bahwa serangan udara terhadap barat daya Baghdad adalah serangan pertama yang dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk melindungi orang-orang dan misi kemanusiaan mereka dengan mencapai target ISIS, sebagaimana yang diuraikan dalam pidato presiden mereka pada Rabu (10/9) lalu.
Mereka juga mengklaim bahwa serangan udara itu menghancurkan “satu posisi pertempuran ISIS di barat daya Baghdad yang menembaki personil Pasukan Keamanan Irak atau Iraqi Security Forces (ISF).”
Selain itu, militer AS juga mengklaim “menghancurkan enam kendaraan ISIS” dekat Sinjar di provinsi Ninewa. CENTCOM telah meluncurkan 162 serangan udara di Irak sejak AS melakukan intervensi pada 7 Agustus lalu.
Namun demikian CENTCOM tidak mengatakan di mana tepatnya serangan udara di barat daya Baghdad itu telah dilakukan. Sejumlah laporan menduga bahwa serangan-serangan itu terjadi di Jurf Al-Sakhar di provinsi Babil utara di mana IS dikabarkan telah menduduki sejumlah wilayah dan telah meluncurkan serangan ganas terhadap pasukan keamanan Irak di daerah itu.
Militer Irak telah berulang kali mengklaim telah “membersihkan” wilayah Jurf Al-Sakhar. Namun Babil utara merupakan sebuah wilayah yang disebut-sebut sebagai front utama untuk IS, meskipun intensitas pertempuran di sana tak seperti pertempuran di wilayah utara (Ninewa), pusat (Salahaddin dan Diyala), dan barat (Anbar) yang cenderung mendominasi liputan pemberitaan.
(banan/arrahmah.com)