ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Tiga serangan terjadi di akademi kepolisian dan markas intelijen Pakistan pada hari Kamis (15/10), menewaskan sedikitnya delapan orang.
Di bagian timur kota Lahore, empat orang bersenjata masuk ke gedung Badan Investigasi Federal (FIA) dan melepaskan tembakan pada Kamis pagi.
“Dilaporkan, empat orang menyerang bangunan FIA dan menurut laporan awal dua orang di antara mereka tewas,” kata Hassan Nadeem Asif Punjab, pejabat provinsi.
Serangan juga terjadi di sebuah akademi kepolisian pinggiran kota Lahore.
Sebelumnya, akademi kepolisian yang sama, yakni Akademi Kepolisian Manawan, diserang awal tahun ini, dengan 12 orang meninggal dalam penyanderaan yang berlangsung selama delapan jam.
Serangan Kohat
Seorang mujahid yang mengendarai mobil memaksa masuk dan meledakkan halaman kantor polisi di barat laut Pakistan, menewaskan sedikitnya enam orang.
Pejabat kepolisian setempat, Habib Khan, mengklaim bahwa serangan tersebut menewaskan penduduk sipil. Namun, tidak ada kejelasan seputar keterangan yang diberikan oleh pihak kepolisian itu.
“Itu adalah serangan bunuh diri,” kata Dilawar Bangash, seorang kepala polisi distrik setempat.
“Pembom menabrakkan mobilnya ke dinding luar kantor polisi,” katanya, sembari menambahkan bahwa bangunan itu rusak parah.
Dalam beberapa pekan terakhir lebih dari 100 orang telah tewas dalam serangan istisyhad, kebanyakan diklaim oleh Taliban.
Serangan Pesawat Tanpa Awak
Sebuah serangan yang diduga berasal dari pesawat tanpa awak AS juga menewaskan empat warga sipil di Waziristan Utara, perbatasan Afghanistan pada hari Kamis (15/10).
Dua rudal AS itu menghantam sebuah rumah yang terletak 3 kilometer sebelah utara Miranshah, kata para pejabat intelijen.
“Pemilik rumah adalah anggota jaringan Haqqani,” klaim salah seorang pejabat.
Jaringan yang Haqqani melakukan serangan terhadap pasukan asing di sebagian besar Afghanistan timur.
Serangan pesawat tanpa awak AS ini selalu meningkat sejak September 2008, seiring dengan semakin meningkatnya kekhawatiran Amerika Serikat bahwa Islamabad tidak mampu menangani tempat-tempat yang disinyalir sebagai persembunyian Taliban di Pakistan.
Ratusan orang tewas, sebagian besar penduduk sipil, dalam serangan yang telah dilakukan selama 42 tahun ini. Dan selama tahun lalu, tercatat terjadi sekitar 32 serangan AS di negara yang bersebelahan dengan Afghanistan tersebut. (althaf/alj/arrahmah.com)