SITUBONDO (Arrahmah.com) – Menerima beras dengan harga murah, ternyata membuat sejumlah warga miskin kecewa. Pasalnya, pada pembagian beras bagi masyarakat miskin di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Senin (1/8/2011), kualitas beras yang dibeli dengan harga Rp 1.700- Rp 2.000 per kilogram tersebut sangat jelek, bahkan warga sempat mengeluh bahwa beras tersebut tak jauh beda dengan pakan unggas.
Beras tersebut berwarna kecokelatan, berpasir, hancur, serta berbau apak. Nyaris sama sama dengan beras yang biasa dibuat untuk pakan unggas. Hal tersebut terungkap di Desa Kilensari dan Kelurahan Mimbaan.
Warga miskin di dua tempat itu, meskipun sangat kecewa, terpaksa menerima beras raskin berkualitas buruk karena mereka sadar bahwa beras yang mereka beli adalah jatah beras subsidi pemerintah.
Ngatiyem (28), warga Desa Kilensari, yang ditemui saat membersihkan beras raskin mengungkapkan, ini kali ketiga dia menerima beras berkualitas buruk. Ia harus memisahkan pasir dan kulit padi yang tercampur dari beras, kemudian mencucinya hingga tiga kali agar beras benar-benar bersih.
“Saya juga pernah menerima beras raskin yang terdapat kapang, sejenis serangga pemakan beras,” katanya polos.
Pengakuan senada juga dilontarkan beberapa warga lainnya di kedua lokasi tersebut.
Menanggapi hal tersebut, pihak pemerintahan desa menerangkan bahwa pihaknya hanya berfungsi sebagai koordinator penyaluran beras raskin. Pasokan beras raskin dari Bulog langsung dibagikan ke masyarakat melalui ketua RT masing-masing.
Salah satu aparat desa mengungkapkan bahwa pengadaan dan pendistribusian beras raskin merupakan tanggung jawab Bulog, pemerintah desa atau kelurahan hanya bertugas memfasilitasi. (kom/arrahmah.com)