(Arrahmah.com) – Telah menceritakan komunitas Waqaf Qur’an bahwa, ada seorang Da’i sedang menemani orang Amerika menonton TV. Keduanya menyaksikan siaran langsung jutaan orang yang hilir mudik sebelum dimulainya shalat wajib di Masjidil Haram, Makkah al-Mukarramah.
Sang Da’i bertanya kepada bule tadi : “Menurut Anda, berapa lama waktu yang dibutuhkan supaya orang-orang itu bisa berbaris dengan rapi ?”
Bule : “Dua sampai tiga jam.”
Da’i : “Masjiil Haram punya 4 tingkat loh.”
Bule : “Kalo begitu butuh dua belas jam.”
Da’i : “Mereka yang kamu lihat di TV itu juga berbeda bahasa antara satu dengan yang lain.”
Bule : “Wah…, tidak mungkin bisa baris.”
—————————————
Kemudian terdengar Iqamah, tanda akan dimulainya shalat ….
Tampak Sheikh Abdur-Rahman as-Sudais [imam besar Masjidil Haram] maju ke depan seraya berkata “Istawuu (Luruskan Shaf / barisan kalian)”.
Maka berdirilah jutaan jama’ah tersebut dalam shaf-shaf atau barisan yang tersusun rapi, tidak lebih dari dua menit.
مَا أَعْظَمَ دْيْــنِنَا دِيْنُ النِّظَام
“Betapa agungnya sistem Diin kita.”
(adibahasan/arrahmah.com)