TEHERAN (Arrahmah.com) – The New York Times melaporkan pada Rabu (25/6/2014) bahwa Iran membantu Baghdad dalam memerangi mujahidin dengan secara diam-diam mengirimkan drone pengintai dan peralatan militer kepada Irak.
Surat kabar itu mengutip dari pejabat AS yang mengatakan di situsnya bahwa “armada kecil” dari Ababil drone dikerahkan ke pangkalan udara Al Rashid di dekat Baghdad.
Sebuah unit intelijen dipasang oleh Teheran di lapangan udara untuk menangkap komunikasi elektronik antara pejuang dan komandan Mujahidin.
Drone Ababil digunakan untuk pengawasan. Drone-drone itu dirancang di Iran dan memiliki lebar sayap hampir tiga meter.
Surat kabar itu mengatakan bahwa sekitar belasan petugas dari Laskar Quds Iran, juga telah dikirim ke Irak untuk memberikan saran komandan Irak dan membantu memobilisasi milisi pro–pemerintah di selatan negara itu.
Iran juga mengirim dua penerbangan reguler yang masing-masing berisi 70 ton peralatan dan perlengkapan militer ke Baghdad.
The New York Times menambahkan bahwa Teheran telah mengumpulkan 10 divisi militer dan Laskar Quds di sepanjang perbatasan, siap untuk bertindak jika ibukota Irak atau tempat-tempat yang dianggap suci oleh Syiah terancam.
Saat pengarahan singkat, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Marie Harf mengatakan bahwa dia belum bisa memastikan secara spesifik mengenai laporan tersebut.
Tapi dia mengatakan bahwa siapa pun yang berada di wilayah tersebut seharusnya tidak melakukan apa pun yang mungkin memperburuk perpecahan sektarian, yang akan memicu ekstremisme di Irak.
PBB menyatakan kondisi Irak saat ini sudah berada pada titik nadir, dengan semakin dikuasai beberapa wilayah Irak oleh Mujahidin. Sebelumnya, banyak pihak memiliki kekawatiran kalau negara Irak akan terpecah. Hal ini dikarenakan pemerintahan di bawah pimpinan Perdana Menteri Nuri al-Maliki terlalu condong pada kaum Syiah dan memarjinalkan kaum Sunni.
(ameera/arrahmah.com)