JALUR GAZA (Arrahmah.com) – Berada di bawah blokade Zionis “Israel” membuat mayoritas warga Palestina yang tinggal di Jalur Gaza tidak dapat membeli hewan Qurban untuk merayakan Idul Adha yang akan jatuh pada tanggal 11 Agustus.
Ali, sorang petugas polisi berusia 49 tahun, mengaku malu karena tahun ini dia tidak bisa membeli hewan Qurban untuk disembelih saat Idul Adha.
“Saya telah menyembelih seekor domba setiap tahun. Tetapi tahun ini tidak mungkin saya bisa. Saya malu,” kata ayah lima anak ini, sebagaimana dilansir Daily Sabah pada Sabtu (10/8/2019).
Ali mengaku bahwa lima bulan lalu, Otoritas Palestina telah memotong setengah gaji bulanannya, sehingga hanya menyisakan 1.500 shekel atau setara dengan 431 USD. Sedangkan harga seekor domba sekitar 500 USD.
Jalur Gaza telah berada di bawah blokade Zionis “Israel”, yang melumpuhkan dan menghancurkan perekonomian daerah tersebut, sejak tahun 2007. Blokade ini juga membuat tingkat pengangguran dan kemiskinan di Jalur Gaza semakin meningkat.
Menurut Bank Dunia, tingkat pengangguran di Gaza sekarang berjumlah lebih dari 50 persen penduduk, di mana lebih dari 70 persennya adalah kaum muda Gaza.
Mayoritas penduduk Gaza, yang berjumlah 2 juta orang, bergantung kepada dana bantuan dari Organisasi PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
Menurut Institut Penelitian Kebijakan Ekonomi Palestina, upah bulanan rata-rata di Jalur Gaza adalah sekitar 330 USD. Akibatnya, hanya sedikit warga Gaza yang mampu membeli hewan Qurban untuk merayakan Idul Adha.
“Tahun ini saya hanya membawa 40 sapi dan sejauh ini saya bahkan belum menjual setengahnya,” kata petani Gaza Mohammad Al-Balawi. Dia mengatakan bahwa biasanya dia mampu menjual 500 ekor sapi setiap tahunnya. “Aku belum pernah melihat tahun seburuk ini dalam hidupku,” imbuhnya.
Banyak pegawai Otoritas Palestina di seluruh Gaza dan Tepi Barat melakukan pemotongan gaji pada bulan Maret di tengah perselisihan dengan “Israel” mengenai pembayaran yang dilakukan kepada keluarga-keluarga Palestina di penjara-penjara “Israel”. (rafa/arrahmah.com)