Al-QUDS (Arrahmah.com) – Bentrokan pecah pada Ahad (2/8/2015) di masjid Al-Aqsa, dua hari setelah tragedi bayi Palestina dibakar hidup-hidup dalam sebuah serangan bom api oleh tersangka ekstremis Yahudi.
Polisi mengatakan bahwa pemuda Palestina dengan memakai topeng di masjid Al-Aqsa melempari pasukan keamanan “Israel” saat aksi unjuk rasa. Pemuda Palestina itu memegang tinggi-tinggi foto-foto bayi berusia 18 bulan itu yang tewas dalam serangan pembakaran pada Jum’at di Tepi Barat, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin.
Media “Israel” melaporkan bahwa pasukan keamanan “Israel” kemudian berusaha untuk membuat sebuah penghalang antara pelempar batu dan wisatawan yang berkunjung ke kompleks masjid Al-Aqsa.
Gelombang protes melanda wilayah Palestina sejak pemboman pada Jum’at, dimana orang tua dan saudara bayi itu juga mengalami luka bakar yang parah.
Seorang remaja Palestina terbunuh pada Sabtu (1/8) setelah ia ditembak oleh pasukan “Israel” dalam bentrokan yang dipicu oleh pembunuhan seorang balita dalam serangan pembakaran, kata para pejabat medis Palestina, sebagaimana dilansir oleh CNN.
Laith Fadel Khaldi, (17), dinyatakan meninggal setelah menderita luka peluru – satu di dada dan satu di perutnya, kata Dr Ahmed Bitawi dari Kompleks Medis di Ramallah.
Remaja itu ikut ambil bagian dalam protes setelah rumah keluarga Palestina dibakar dalam serangan yang menewaskan seorang bayi, tiga keluarganya dalam kondisi kritis akibat luka bakar yang parah.
(ameera/arrahmah.com)