TRIPOLI (Arrahmah.com) – Kematian akibat bentrokan antara kelompok Muslim Sunni dan kelompok Alawiyah bersenjata di kota Tripoli telah meningkat karena bentrokan senjata masih terjadi, 12 orang tewas setelah sebelumnya hanya 4 orang dilaporkan tewas, menurut laporan koresponden Al jazeera.
Sementara lebih dari 100 orang mengalami luka-luka dalam pertempuran yang meletus pekan ini antara kelompok Sunni anti rezim Bashar Assad di distrik Babul Tabbaneh dan kelompok Alawiyah loyalis Assad di Jebel Mohsen.
Wartawan Al jazeera, James Bays, melaporkan dari Tripoli pada hari Rabu (22/8/2012), mengatakan bahwa walikota Tripoli telah mengadakan rapat darurat untuk membicarakan bagaimana mengkahiri pertempuran, namun belum ada solusi yang bisa dicapai.
Pertempuran meletus sejak Senin lalu di kota Tripoli, yang merupakan rumah bagi masyarakat Muslim Sunni yang sangat membenci Bashar Assad dan penganut Alawiyah yang merupakan pendukung setia Assad yang juga seorang Syiah Alawiyah.
Ketika diwawancari oleh Al Jazeera sampai kapan mereka akan berjuang, seorang pejuang Sunni mengatakan bahwa sampai Bashar Al Assad mati. Para pejuang lainnya juga menunjukkan bahwa pemicu pertempuran mereka adalah konflik yang terjadi di Suriah dan mereka ingin bertempur hingga rezim Assad tumbang dan pertempuran di Suriah berakhir.
Pada hari Selasa (21/8) sumber medis setempat mengatakan bahwa dua orang yang tewas pada pertempuran hari Selasa diidentifikasi sebagai warga Jebel Mohsen dan dua lainnya diduga warga Babul Tabbaneh serta lebih dari 35 orang luka-luka di Babul Tabbaneh dan 15 lainnya di Jebel Mohsen.
Walaupun demikian, sementara ini belum ada rincian yang jelas terkait identitas para korban yang tewas ataupun terluka. (siraaj/arrahmah.com)