TEPI BARAT (Arrahmah.id) – Bentrokan sengit pecah pada Kamis dini hari (13/2/2025) antara pejuang perlawanan dan pasukan pendudukan ‘Israel’ di kamp pengungsi Jenin dan Nour Shams di bagian utara Tepi Barat, lansir Al Jazeera.
Media Palestina mengonfirmasi bahwa sebuah drone ‘Israel’ menjatuhkan bom peledak ke rumah-rumah penduduk di kamp Jenin.
Pada Rabu malam (12/2), tiga warga Palestina terluka akibat tembakan pasukan pendudukan saat mencoba memasuki kamp Jenin untuk memeriksa properti mereka.
Sumber-sumber Palestina melaporkan bahwa penembak jitu pasukan pendudukan berada di atap-atap rumah dan menembaki siapa pun yang mencoba memasuki kamp yang terkepung, yang telah terisolasi dari kota Jenin selama 24 hari.
Selain itu, sumber-sumber Palestina menyatakan bahwa pasukan pendudukan terus mengerahkan bala bantuan militer dan buldoser untuk menghancurkan dan meratakan infrastruktur serta properti warga sipil.
Local sources:
🔻🏴☠️ Clashes between resistance fighters and occupation forces in Jenin camp pic.twitter.com/eTyGcqFag1
— 아스트로 _ 세이토🔻🫶💚 (@angels_bac58190) February 12, 2025
Tulkarem
Sumber-sumber melaporkan kepada Al Jazeera bahwa seorang warga Palestina dari kota Allar gugur dalam bentrokan bersenjata di kamp Nour Shams, sebelah timur Tulkarem. Sementara itu, Channel 13 ‘Israel’ melaporkan bahwa seorang prajurit dari unit MAGLAN terluka dalam bentrokan bersenjata di kamp Nour Shams.
Pasukan pendudukan menembakkan peluru tajam, dan suara ledakan terdengar di dalam kamp. Mereka menggerebek rumah-rumah, merusak dan menghancurkan fasilitas umum, mengusir penduduk, menyita beberapa rumah, dan mengubahnya menjadi barak militer. Mereka juga melakukan interogasi lapangan terhadap warga dan menahan beberapa orang.
Sementara itu, Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, mengumumkan bahwa mereka telah melakukan penyergapan yang terencana dengan baik bersama faksi-faksi perlawanan lainnya terhadap pasukan pendudukan di kamp Nour Shams dan Tulkarem di Tepi Barat utara yang diduduki.
Al-Qassam juga memperingati syahidnya Khaled Mustafa Amer, yang gugur setelah pasukan infanteri ‘Israel’ disergap di lingkungan Al-Manshiya di kamp Nour Shams, Tulkarem.
Pada 21 Januari, pasukan pendudukan melancarkan agresi militer di Tepi Barat utara, dimulai dari Jenin dan kampnya, serta kota-kota sekitarnya, yang mengakibatkan syahidnya 25 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Unprecedented destruction seen in Jenin refugee camp, going into 4th consecutive week of Israeli strikes pic.twitter.com/xDM9H3dW2S
— RT (@RT_com) February 11, 2025
Pasukan ‘Israel’ kemudian memperluas agresinya ke Tulkarem pada 27 Januari, di mana lima warga Palestina gugur. Pada 2 Februari, mereka memulai operasi lain di kota Tammun dan kamp Al-Far’a di Governorat Tubas, dan menarik diri dari Tammun setelah tujuh hari serta dari Al-Far’a setelah 11 hari.
Penangkapan Besar-besaran
Sementara itu, pasukan pendudukan ‘Israel’ melancarkan operasi penangkapan besar-besaran, menahan puluhan warga Palestina di berbagai wilayah di Tepi Barat.
Sumber-sumber melaporkan kepada Al Jazeera bahwa pasukan pendudukan menggerebek kota Abwein, barat laut Ramallah, dan menahan puluhan warga, mengikat mata dan tangan mereka sebelum melakukan penganiayaan.
Sumber-sumber tersebut menambahkan bahwa pasukan pendudukan menggerebek Nablus, kamp Balata, kota Atil timur laut Tulkarm, kamp Shuafat di Yerusalem, dan kamp Aida utara Bethlehem, serta melakukan operasi pencarian dan penangkapan terhadap warga.
Saluran TV Al-Aqsa melaporkan bahwa pasukan pendudukan menahan Islam Halabi, istri tahanan Ihab Shuli, setelah menggerebek rumah mereka di kota Asira al-Shamaliya, utara Nablus.
Hamas menyerukan warga Palestina di Yerusalem dan Tepi Barat untuk lebih bersatu, mengintensifkan segala bentuk perlawanan, dan menghadapi pendudukan serta para pemukimnya hingga mereka diusir dari tanah dan situs-situs suci.
Sejak 7 Oktober 2023, pasukan ‘Israel’ dan para pemukim telah meningkatkan serangan mereka di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, yang mengakibatkan syahidnya 911 warga Palestina, luka-luka hampir 7.000 orang, dan penahanan 14.500 lainnya, menurut data resmi Palestina. (zarahamala/arrahmah.id)