GAZA (Arrahmah.com) — Pasukan “Israel” dilaporkan menembaki pengunjuk rasa Palestina yang melemparkan bom api dan membakar ban di belakang pagar pembatas Jalur Gaza pada Sabtu (21/8/2021). Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan ada 24 orang cedera.
“24 warga cedera, termasuk 10 anak,” kata pernyataan kementerian itu, dilansir AFP.
Dikatakan juga dua orang yang cedera kondisinya kritis, salah satunya anak 13 tahun yang terluka di kepala.
Sementara itu militer “Israel” menjelaskan ‘ratusan perusuh dan demonstran’ berkumpul di sepanjang pagar pembatas.
“Pasukan telah disiapkan di daerah itu dan menggunakan alat pembubaran kerusuhan, dan jika perlu, peluru kaliber .22,” kata militer Israel kepada AFP.
Kelompok Hamas yang menguasai Gaza telah menyerukan aksi protes pada Sabtu untuk menandai pembakaran Masjid Al-Aqsa 52 tahun yang lalu.
Protes ini terjadi tiga bulan sejak Israel dan Hamas mencapai gencatan senjata usai bertempur selama bertahun-tahun, termasuk 11 hari pada Mei lalu ketika “Israel” menghujani dengan serangan udara sedangkan Hamas menembakkan roket.
Rekonstruksi Gaza telah berhenti sejak gencatan senjata 21 Mei, sebagian karena blokade “Israel” tetap dipertahankan sejak Hamas merebut kekuatan di Gaza pada 2007.
“Israel” telah mengumumkan mengizinkan pendanaan dari Qatar untuk membantu rakyat miskin di Gaza. Sementara pembatasan lain tetap diberlakukan.
Pada 2018 warga Gaza memulai gerakan protes menuntut berakhirnya blokade “Israel” dan meminta hak warga Palestina kembali ke tanah yang mereka tinggalkan setelah negara Yahudi didirikan. (hanoum/arrahmah.com)