BENGHAZI (Arrahmah.com) – Jumlah korban tewas akibat bentrokan di kota Libya timur Benghazi telah meningkat menjadi 43 dari 19 dan lebih dari 100 orang telah terluka, kata seorang pejabat Departemen Kesehatan pada Sabtu (17/5/2014).
Pertempuran pecah pada Jumat (16/5) antara pasukan militer khusus dan kelompok pejuang Islam, Anshar al-Shariah.
Warga mengatakan pertempuran mereda pada Sabtu (17/5), tetapi pemimpin pasukan yang menamakan dirinya “Tentara Nasional” mengatakan bahwa perang ini belum selesai.
“Operasi akan berlanjut sampai Benghazi dibersihkan dari ‘teroris’,” klaim Khalifa Haftar, seorang jenderal purnawirawan, kepada penyiar Libya Awalan.
Menurut juru bicara “Tentara Nasional”, Mohammed Al–Hijazi, pada Jumat (16/5) bahwa pertempuran ini tidak boleh ditafsirkan sebagai perang saudara.
“Ini bukan perang sipil. Ini adalah operasi terhadap kelompok ‘teroris’,” tambah Hijazi.
Haftar dan Hijazi keduanya turut bertempur dengan ribuan orang Libya lain selama revolusi terjadi di Semenanjung Arab pada tahun 2010. (adibahasan/arrahmah.com)