TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Sedikitnya empat orang Palestina meninggal oleh tembakan tentara “Israel” di Tepi Barat pada Jumat (14/5/2021), termasuk satu orang yang berusaha menikam seorang tentara. Bentrokan di wilayah pendudukan tersebut juga melukai lebih dari 100 orang.
Tentara Israel mengatakan, sebagaimana dilansir AFP (14/5), pihaknya ‘menetralkan’ seorang penyerang yang berusaha menikam tentara di sebuah pos militer di Ofra, utara Ramallah.
Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi kematian pria itu dan pria kedua yang dikatakan ditembak mati oleh pasukan “Israel” di dekat Jenin.
Sebuah pernyataan dari tentara “Israel” mengatakan tentara telah menembaki ‘pemicu utama’ dari ‘kerusuhan dengan kekerasan’ oleh Yaabad, sebuah desa dekat Jenin.
Dua lagi warga Palestina yang terluka oleh tembakan langsung “Israel” dalam bentrokan di Tepi Barat utara diumumkan tewas tak lama kemudian.
Ada bentrokan setiap hari di Tepi Barat sejak Senin (10/5) ketika konflik di Gaza meningkat setelah penguasa wilayah itu, Hamas, menembakkan roket ke arah Yerusalem.
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan bentrokan Tepi Barat pada hari Jumat, yang mempengaruhi beberapa lokasi, telah menyebabkan lebih dari 100 orang terluka, termasuk akibat gas air mata dan peluru karet.
Seorang sumber keamanan Palestina mengatakan bahwa kerusuhan hari Jumat adalah yang paling intens sejak intifida kedua, pemberontakan yang dimulai pada tahun 2000.
Di tengah lonjakan kekerasan Tepi Barat, konflik Gaza berkecamuk pada hari Jumat, dengan pasukan Israel melanjutkan pemboman sebagai tanggapan atas tembakan roket Palestina.
Sejak Senin, lebih dari 1.800 roket telah berada di Israel oleh Hamas, Jihad Islam dan kelompok bersenjata lainnya.
“Israel” telah menanggapi dengan serangan udara dan artileri terhadap lebih dari 600 target di daerah kantong yang diblokade. (hanoum/arrahmah.com)